"Siapa anda?" Tanya Yusuf dengan nada dinginnya.
Pria itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Gus Yusuf.
"Kenalkan saya adalah saudara rodlo nya Wulan nama saya putra, Wulan sudah menganggap saya seperti kakak kandungnya sendiri."
Semua kaget dengan pengakuannya bahkan Kaira pun banyak pertanyaan di dalam pikiran.
"Kenapa Wulan tidak pernah cerita," gumam Kaira.
Akhirnya Yusuf pun menjabat tangan Putra sang calon kakak ipar.
"Saya Yusuf kak." Mereka pun melepas jabat tangannya.
"Maaf kak jika sebelumnya saya kurang sopan, saya kira kakak ini siapa," ujar Yusuf dan memberi senyum tipis untuk Putra.
"Ya tidak apa, Wulan dia Yusuf yang kamu ceritain sama kakak?"
"Iya kak dia Yusuf yang Wulan ceritain."
"Tidak baik mengobrol di pinggir jalan apalagi sambil berdiri, mari kita duduk di bangku itu," ujar Aisyah sambil menunjuk kursi dengan seluruh jarinya.
Mereka pun berjalan menuju kursi kayu yang mengelilingi sebuah meja.
"Ning Aisyah," panggil Fika.
"Nggih pripun nduk?"
"Saudara rodlo itu apa ya Ning hehe Fika yang cantik nan imut ini engga tau," tanya Fika yang membuat Wulan memutar bola mata malas nya.
"Cantikan juga aku Fik," ujar Wulan kemudian menjulurkan lidahnya.
"Hush, tidak baik menjulurkan lidah seperti itu," tegas Yusuf.
"Hehe afwan gus, " ujar Wulan kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Sudah sudah kalian semua cantik," tutur Ning Aisyah menengahi.
"Kecuali saya" ujar Putra dan Gus Yusuf dengan kekehan kecilnya.
"Jadi, saudara rodlo itu saudara sepersusuan Fika," jelas Aisyah
"Oalah, jadi si kak Putra itu nyusu di ibunya Wulan ya Ning?" tanya Fika dengan polosnya.
Wulan pun reflek memukul lengan Fika.
"Fika, bisa kah kamu merangkai kata-katanya menjadi lebih baik lagi," saran Putra dengan senyum terpaksanya.
"Tapi kan bener," elak Fika.
"Intinya saudara rodlo itu saudara sepersusuan jadi Wulan dan Putra bisa di bilang mahram walaupun beda ibu," terang Ning Aisyah.
"Emangnya kenapa kok ga nyusu di ibu nya ka Putra aja? " tanya Fika dengan kepolosanya dan membuat Putra menatap tajam ke arahnya.
"Ibu saya sudah di surga sejak saya berumur 2 bulan." Fika yang mendengar nya pun jadi merasa tidak enak.
"Afwan kak," cicit Fika dan di beri anggukan oleh putra.
"Baik saya pamit sekarang ya, karena saya ada urusan yang harus saya selesaikan," pamit Putra dan berjabat tangan dengan Yusuf tak lupa dengan Wulan dia juga memberikan pelukan singkat untuk kakak kesayangannya itu.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Mereka pun berbincang bincang kecil kecuali Yusuf, dia sudah kembali ke asrama untuk istirahat.
****
Tepat jam 8 pagi final sudah di mulai.
"Pertanyaan berikutnya, Seorang anak yang masih berusia 10 tahun punya kebiasaan merokok, karena mencontoh perilaku ayahnya. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial berdasarkan ilustrasi tersebut adalah?"
Bel berbunyi disana, terdengar jelas yang membunyikannya adalah perwakilan dari SMAN 1 Makasar.
"Imitasi," jawab salah satu perwakilan dari SMAN 1 Makassar.
Olimpiade pun semakin seru juara 3 sudah ditetapkan dan saat ini adalah perebutan juara 1. Olimpiade pun semakin sengit dan menegangkan dimana selisih poin antara SMAN 1 Makassar dan MAN Darul Hikmah hanya 1 poin.
"Pertanyaan yang terakhir, Jelaskan apa itu eksploitasi?"
Mereka pun menekan bel secara bersamaan namun ketika di cek lagi secara teliti kedua berbeda hanya beda 1 detik dan yang lebih unggul 1 detik itu adalah MAN Darul Hikmah.
"Baik dari MAN Darul Hikmah silahkan dijawab."
"Eksploitasi adalah istilah yang erat dengan pekerjaan atau aktivitas tertentu yang dilakukan secara berlebihan, dan umumnya memberikan dampak negatif. Istilah eksploitasi sering digunakan untuk menggambarkan sebuah kegiatan pemanfaatan demi kepentingan pribadi," jawab Kaira dengan yakin. "Gus Yusuf pasti bangga dengan saya," gumam Kaira pelan.
"Apa Ra?" ucap Fika yang mendengar samar suara Kaira.
"Eh, engga Fik hehe," Kaira menjawab dengan cengirannya.
Olimpiade pun selesai dan sudah di tetapkan bahwa MAN Darul Hikmah lah yang menjadi pemenang di olimpiade tahun ini.
Hadiah dan penghargaan pun sudah selesai diberikan dan mereka berfoto-foto untuk mendokumentasikan kegiatan tersebut.
"Alhamdulillah selamat ya buat kalian dan terimakasih sudah membanggakan MAN Darul Hikmah," ujar Aisyah dengan haru.
"Berterimakasih banyak-banyaklah kepada Allah kak," sahut Gus Yusuf.
"Terimakasih ya Allah Alhamdulillah." Mereka pun saling berpelukan dan mengucapkan selamat satu sama lain.
****
Mereka pun sudah berpulang kembali ke pondok dan di sambut hangat oleh Abi, Umi dan yang lainnya.
"Selamat ya buat kalian MasyaAllah Alhamdulillah"
Mereka pun masuk ke ndalem dan berbincang bincang hangat.
TBC
Hai guys gimana kabarnya? udah lama juga kita ga update ceritanya, hehe.
Oiya ada yang mau disampaikan ke kita?Atau ke Gus Yusuf?
Atau ke Wulan?
Atau ke Kaira dan Fika?
Seperti biasa jangan lupa vote dan komen hehe.
Sampai jumpa di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Yusuf (On Going)
Fiksi Remaja⚠FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠ "Gus Yusuf ingin berta'aruf dengan mu Wulan." "T-tapi kenapa bisa gitu Ning padahal Wulan hanya orang biasa dan Wulan santri baru yang bod-" Happy reading pren, moga suka sama ceritanya 🤗 Awal publis: 22-02-2022 Akhir pu...