Part 12

290 26 9
                                    

Mereka pun sudah pulang kembali ke pondok dan di sambut hangat oleh Abi dan Umi serta yang lainnya.

"Selamat ya buat kalian MasyaAllah Alhamdulillah."

Mereka pun masuk ke ndalem dan berbincang bincang hangat.

****

Para santriwati pun sudah dalam keadaan siap di lapangan karena akan diadakan apel untuk mengapresiasi santriwati yang menjuarai lomba tersebut.

"Woi ah padahal cuma juara nasional doang ngapain ngadain apel sih panas banget dah," keluh Putri.

"Panas kek liat dia sama yang lain," sahut Fitri.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi semuanya, Alhamdulillah kita banyak banyak ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena  kita masih bisa berkumpul di apel pagi ini dalam keadaanya yang sehat dan baik ini. Tujuan saya mengadakan apel pagi ini untuk mengapresiasi santriwati pondok kita yang telah menjuarai lomba olimpiade tingkat nasional ini dan langsung saja untuk siswi yang saya panggil mohon maju kedepan yaitu Wulan, Kaira dan Fika. Beri tepuk tangan yang meriah untuk mereka," ujar Pak Kyai.

"Kenapa harus Wulan yang dipanggil pertama sih bukan aku," batin Kaira saat berjalan ke depan.

"Masyaallah tabarakallah, Alhamdulillah ketiga anak hebat ini berhasil mendapatkan juara 1 olimpiade IPS tingkat nasional, sekali lagi beri tepuk tangan yang meriah untuk mereka." Semua yang ada disana pun bertepuk tangan dengan meriah walaupun dari mereka ada yang suka dan ada juga yang tidak suka, contohnya si kembar.

Apel pun berlangsung dengan lancar para juara pun di beri uang pembinaan dari pihak pesantren sebagai tanda terimakasih juga karena telah membanggakan Pondok Pesantren Darul Hikmah.

••••

"Eh lan kebetulan ada kamu, aku boleh minta tolong?" ujar Afiyah.

"Eh iya Afiyah, kalau aku bisa nanti aku bantu."

"Boleh temenin aku ke sumur itu buat ambil air gak?"

"Oh iya, ayo nanti aku bantu."

"Ayo," ajak Afiyah sembari jalan mendahului Wulan.

"Eh Lan, kamu yang nurunin embernya ya,"

"Okee siaapp, emang airnya buat apa?"

"Itu buat nyuci baju," jawab Afiyah.

"Lho, kenapa ga di ruang cuci yang di pondok aja?" heran Wulan.

"Mau nyoba hal baru haha."

"Ada ada aja kamu Af, yauda aku ambil ya." Wulan pun mengambil air dari sumur. Namun, ketika baru saja mengambil 3 ember air Afiyah izin untuk pergi mengambil sesuatu yang tertinggal dan tanpa aba aba ada seseorang yang memukul kepala Wulan dan mendorongnya sampai jatuh di sumur itu.

"Maaf Lan aku terpaksa melakukan ini," batin seseorang itu, kemudian lari dan menangis.

Wulan masih dalam keadaan setengah sadar ia tenggelam didalam sumur tersebut ia berusaha untuk meminta tolong namun tak ada yang mendengar suaranya.

"Ya Allah tolong hamba, hamba percaya dengan janji-Mu dan aku yakin Engkau pasti akan menolongku. Hamba sangat mohon Ya Allah, tolong hamba," batin Wulan dan saat ini keadaanya sudah lemah namun dalam hatinya ia berdzikir kepada Allah dan bershalawat.

Beberapa menit sebelum kejadian..

"Hei kamu, sini," ujarnya sambil menunjuk seorang santriwati.

"Iya, ada apa?"

Gus Yusuf (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang