Pagi ini Kaitlyn berangkat ke sekolah seperti biasa, bersama dengan Theo. Theo tersenyum senang, akhirnya mood adiknya yang mendadak aneh itu akhirnya menghilang. Theo memasangkan helm pink milik Kaitlyn dengan hati-hati tak lupa senyuman juga terpampang jelas disana.
Saat melewati depan rumah yang dulunya dihuni oleh Leana, Kaitlyn dan Theo sempat menoleh. Ada mobil putih susu disana. Yang jelas itu bukan mobil keluarga Leana. Apakah penghuni rumah baru, rumornya rumah itu dijual. Syukur deh jika cepat laku, takutnya malah jadi rumah hantu.
Sesampainya disekolah, seperti biasa juga mobil berisikan tiga pemuda juga hadir disana. Seolah selalu ada janji antara mereka.
"Kasih tau gih mas" bisik Kaitlyn.
"Iya ntar, udah sana kamu masuk aja dulu"
"Moh, mau bantuin mas Prince" kata Kaitlyn lalu membantu Yuda yang sedang kerepotan menahan pintu mobil sambil memegangi Prince dan juga Raden yang menahan tubuh Prince.
"Aduh pelan ye biawak" Prince kesakitan karena dirasa Yuda terlalu memaksanya berdiri.
Kaitlyn memilih menahan pintu mobil, Theo masih memantau. Malah ribet jika terlalu banyak orang yang ingin membantu.
"Lo ngapain pake berangkat segala si?" Tanya Theo gedeg.
"Udah biarin aja yo, anaknya ngeyel banget, suka bener ngerepotin orang" Raden.
Akhirnya Prince bisa berdiri dengan tegak meski harus dipapah oleh Yuda dan Raden. Kaitlyn mengambil tas Prince didalam sana yang masih anteng kursi belakang mobil, lalu gadis itu menutup pintu layaknya perempuan pada umumnya yang menjebretkan pintu mobil.
"Mampus mobil gue" bisik Prince pelan.
"Rasain!!" Yuda.
Kaitlyn berjalan kearah Theo lalu memberikan tas Prince kepada kakaknya itu. Akhirnya mereka berjalan bersama memasuki gedung sekolah, membuat atensi banyak orang terarah pada mereka. Lebih tepatnya terarah pada Prince.
"Kenapa Prince?!!" Tanya salah satu siswa yang kebetulan ada disana.
"Biasa anak kebanyakan gaya jadi ya gini, sok-sokan mau ciuman sama aspal" Raden.
"Kasian sampe pincang gitu, GeWeeS ya Prince"
"Kaitlyn!!!"
"Eh buset kak Prince kenapa tuh, astoge sampe bonyok gitu, kepalanya ampe diperban kak abis adu tinju sama anaknya om daddy?" Tanya Riana bertubi-tubi.
Niatnya mau menyambut Kaitlyn, eh taunya malah pemandangan lain yang terpampang.
"Banyak nanya lo na? Ada apa? Dah yuk keatas aja, mas Theo! Lyn duluan ya, mas Prince ati-ati ya naik tangganya kalo mas Yuda sama mas Raden ga kuat minta gendong mas Theo aja haha" kata Kaitlyn untuk Theo dan Prince lalu menarik Riana menjauh dari sana meninggalkan keempat pemuda yang sedang menatap punggung gadis itu menjauh.
"Itu bocah makan apa ya? Moodnya aneh bener" Yuda.
"Udah ah biarin, sukur deh moodnya baik, daripada kaya kemaren ga jelas aja" Theo.
"Lama anjir gue keburu pegel berdiri ini anj" Prince.
"Eh iya-iya buru Yud buru, nangis gaada susunya" Raden.
"Matamu susu" Prince.
Riana yang diseret Kaitlyn, menghempaskan tangannya saat mereka sudah sampai di depan kelas Kaitlyn. Kaget saja tiba-tiba ditarik saat dia belom mengambil nafas sepenuhnya setelah turun tangga untuk menjemput gadis itu eh sudah ditarik lagi untuk menaiki tangga yang sama seperti saat dia turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle Life
RomanceTentang empat orang yang dipertemukan oleh garis takdir dalam menemukan jati diri dan kebahagiaan masing-masing.