36. Hari Sial Stella

81 11 2
                                    

Kaitlyn memandangi tangannya yang tertahan oleh genggaman seseorang. Hari ini sekolah dipulangkan lebih awal karena mendadak guru-guru mengadakan rapat, entahlah mungkin mengenai ujian akhir kelas tiga.

Seseorang yang menahan tangan Kaitlyn tersenyum kala gadis itu membalikkan badannya dan menatapnya kebingungan.

"Pulang sama mas, mas mu mau pacaran dulu" kata pemuda itu.

Oke, Kaitlyn menurut. Dia rasa akan terlihat aneh kalau kali ini dia masih menghindar. Keduanya berjalan beriringan menuju parkiran motor sekolah mewah tersebut. Sedikit canggung memang mengingat keduanya yang sekarang seperti orang asing.

"Emmm lyn"

"Hmm?" Jawab Kaitlyn hanya berdehem, maafkan jika terkesan tak sopan, tapi sejujurnya Kaitlyn sedang menata hatinya supaya tidak goyah karena masih terus-terusan salting kala berdua dengan pemuda itu, Prince.

"Raden sama Karin ngajak nonton jadi-"

"Nggak! nggak mau!" Tolak Kaitlyn cepat.

Prince menghentikan langkahnya membuat Kaitlyn juga berhenti, mendadak terpikirkan dibenak Kaitlyn takut kalau dia salah bicara tadi.

Jujur saja Prince mewajarkan tingkah laku Kaitlyn yang begini, siapapun akan tau kalau Kaitlyn sedang menghindari Prince. Namun entah kenapa Prince tidak suka hal itu. Dia menepis masalah perasaan, yang dia pikirkan adalah dia merasa kehilangan seorang adik manisnya.

"Buat waktu itu, mas minta maaf ya???"

Kaitlyn menoleh, memfokuskan seluruh pikirannya kepada pemuda itu. Pandangannya juga menatap lurus ke manik mata lawan bicaranya alias kini keduanya tengah berhadapan dan saling menatap.

"Its okay mas, gapapa" jawab Kaitlyn.

"Maaf kalo mas nyakitin hati kamu"

"Nggak mas, nggak papa, bukan mas yang nyakitin hati aku, tapi aku sendiri" Kaitlyn

"Aku pikir ada peluang dengan kepergian kak Leana, ternyata cintanya mas terlampau besan buat dia, nggak papa kok santai aja, ini juga lagi proses move on" celetuk Kaitlyn dibuat seriang mungkin.

"Toh kata mas Yuda, yang ngantri pengen jadi pacar lyn banyak hihi, mas Prince yang sabar aja nunggu kak Leana nya" kata Kaitlyn berjalan mendahului menuju motor Prince.

"Yudaa, oke" monolog Prince.


***

"Cie Stella cie ciee" ejek Yuda.

"Bisa diem gak sih lo!!" Stella kesal.

Bagaimana tidak kesal, seharian penuh teman-temannya bertanya perihal pemuda gantungan kunci yang tersebar itu kepada Stella. Bahkan Stella saja tidak mengenal pemuda itu. Ditambah apes saat sepulang sekolah mampir ke penjual es teh Nusantara malah bertemu dengan manusia setengah burung gagak yang berisiknya bikin Stella istighfar berkali-kali. Siapa lagi kalau bukan Yuda. Gagal sudah calon acara Stella nyantai di kedai teh itu.

"Diem gak lo!!" Kata Stella sambil menjambak Yuda karena kesal.

"Aduh duh duh duh, laa sakit laa iya ampun iya!!" Yuda memohon.

"Sekali lagi ngledek gue, mati lo!" Stella.

"Galak amat sih, lagi dapet ya?"

Tak dijawab, Stella hanya melirik Yuda dengan malas.

"Diam berarti iya, pantesan kaya banteng" Yuda.

Satu toyoran Yuda dapatkan, berani main-main dengan Stella sih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Circle LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang