35. Ganci Sanrio

79 12 0
                                    

Giselle berjalan menunduk, memfokuskan penglihatan kepada lantai putih yang memantulkan cahaya lampu di atas sana. Netranya berusaha mencari benda yang berharga baginya. Dia yakin bahwa benda itu jatuh di dalam ruangan megah penuh dengan manusia itu.

"Mana sih!!" Giselle menggerutu.

Disisi lain seorang pemuda juga melakukan hal sama seperti yang Giselle tengah lakukan.

"Gantungan sanrio, gue aja ga tau kaya gimana muka Sanrio ah elahh" gerutu pemuda itu.

"Permisi!!!' seseorang menyapa dari belakang tubuh pemuda yang tengah membungkuk yang bisa di tebak kalau pemuda itu tengah mencari sesuatu.

Tak mendapatkan sautan, lagi-lagi seorang gadis mengharapkan attention dari pemuda itu dengan mengatakan kalimat 'permisi' dengan suara yang sedikit lantang. Masih tak kunjung mendapatkan jawaban dengan emosi sedikit menggebu akhirnya gadis itu berjalan untuk menepuk pundak sang pemuda.

"Copot eh copott!!" Pemuda itu berbalik badan.

Menatap gadis yang tak jauh di hadapannya sambil kebingungan karena otaknya berfikir siapakah gadis itu, apakah dia mengenalnya, atau malah salah satu siswi disekolahnya yang tergila-gila dan hendak pdkt. Dengan wajah dinginnya si pemuda itu menaikan alisnya seolah bertanya kepada gadis itu.

Sedangkan sang gadis sudah kesal setengah mati karena respon pemuda yang terlihat seperti jual mahal itu.

"Nyari gantungan kunci kan?" Ego gadis itu dia lunakan, tidak mungkin dia tiba-tiba menonjok wajah menyebalkan itu di perpustakaan umum.

"Kok tau?"

"Lu ngedumel mulu dari tadi, Doraemon bukan?" Tanya sang gadis.

"Bukan, Sanrio" jawab si pemuda itu.

"Warna kuning?"

"Itu anu emm, iyahh"

Gadis dihadapannya memicing.

"Lo tau Sanrio gak sih?"

"Nggak"

"Itu punya temen gue, gue bantu aja katanya Sanrio"

"Dih oon"

"Lo ngatain gue??"

"Ngerasa?"

Gadis itu merogoh sakunya dan memberikan gantungan Sanrio tadi kepada pemuda itu.

"Nih"

"Lohhh kok di Lu!! Maling ya luu!!"

"Astaghfirullah, lu ga liat muka gue cantik begini emang spek maling? Mana ada maling cakep begini"

Pemuda itu menatap wajah gadis tersebut dengan tatapan mencurigakan. Si gadis menghela nafas mengerti maksud dari tatapan itu.

"Ga tau gue, nemu tadi di kolong meja no. 9 pas gue lagi baca buku, kebetulan gue liat orang gila kek lu lagi nyari-nyari barang ya udah gue samperin siapa tau nyari itu!" Jelas gadis itu.

"Terus kenapa lu bilang doraemon?"

"Ngepastiin aja lu nyari Sanrio, dah bhay bilang ke temen lu Ati-ati jagain ganci nya, itu mahal tuu!" Jelas gadis itu.

Si gadis yang sudah enek melihat wajah menyebalkan pemuda itu segara membalikkan badan dan berjalan menjauh. Sebelum akhirnya suara pemuda itu terdengar lagi.

"Heiii!! Terimakasih yakkk!! Sorry juga!!" Teriak pemuda itu.

"Woii jangan berisik!!" Suara penghuni lain di perpustakaan umum itu. Si pemuda langsung nunduk meminta maaf kepada orang-orang yang menatapnya kesal.

Circle LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang