28. Kamu itu Hujan

113 14 0
                                    

Yuda duduk di kelasnya, hari ini dia sudah kembali. Wajahnya terlihat segar dari biasanya. Bahkan dia sekarang sedang menyalin tugas milik Damian. Damian duduk dibelakang Yuda bersama dengan Denise. Damian sendiri sibuk bermain game di, dan Denise sedang senyum-senyum sendiri entah karena apa.

"Nih dam, makasih ya contekannya" Yuda berbalik.

"Yoi" Damian menjawab tanpa menoleh, masih sibuk dengan game nya.

Yuda menoleh ke arah Denise.

"Dih nyengir-nyengir! Kesambet tau rasa!" Yuda.

"Apaan sih!" Denise.

Yuda kembali ke posisi nya semula, dibelakangnya Denise yang sempat di ledek oleh Yuda jadi terfikir sesuatu. Dengan segera Denise menoel punggung Yuda yang hendak membuka ponselnya.

"Apa??!!" Yuda berbalik dengan kesal. Tadi saja di omelin sekarang disuruh noleh lagi.

"Lo ikutkan nanti?" Tanya Denise.

"Kemana?" Bukan Yuda yang menjawab, melainkan Damian yang masih bermain ponsel.

"Ehmmm itu-"

"Ke perpustakaan, gue sekelompok sama Denise" jawab Yuda.

Bukan mengarang, memang iya begitulah. Denise dan Yuda kebetulan saja jadi rekan. Bukan hanya mereka berdua sih tapi ada Danny, dan dua orang teman lainnya.

"Oooh" Damian.

"Iya, bareng aja!" Yuda.

"Lu berdua konyol tau gak? Orang udah satu kelompok masih aja ngajak bareng, kocak!" Damian.

Denise memukul tengkuk leher Damian, kesal juga karena Damian yang terus nyerocos.

"Diem elah lo!" Denise.

"Iya maap maap!" Damian.

Yuda berbalik lagi, lawak juga teman-temannya itu.





Kaitlyn duduk di bawah pohon di belakang sekolah. Bukan untuk termenung, melainkan dia menunggu seseorang.

"Lyn!" Suara seseorang memanggil.

Pemuda itu berjalan mendekat, Kaitlyn menoleh canggung.

"Maaf ya telat, ada urusan tadi" kata pemuda itu.

"Ga papa mas, aku juga belom lama kok!" Jawab Kaitlyn.

Keduanya duduk beton yang menjadi pagar dari pohon itu. Dengan masing-masing ditangan mereka sudah memegang minuman botol yang dingin.

Kaitlyn diam menunggu pemuda itu menyampaikan maksud dan tujuannya memanggil Kaitlyn ke sini. Sebenarnya sedikit canggung, meskipun seharusnya tidak begini.

Prince.
Pemuda itu yang mengajak Kaitlyn bertemu di jam pertama istirahat. Pemuda itu memberikan pesan kepada Kaitlyn supaya datang kesana. Karena tak tau apa-apa dan takutnya penting jelas saja Kaitlyn menerima ajakan Prince.

"Eeeee lyn!?" Ucap pemuda itu lebih dulu.

"Iya?"

"Eee mau nonton lagi nggak?" Prince

"Mas punya tiket, beli di Yuda lagi, katanya B.U"

Kaitlyn terkekeh.

"Mas Yud kaya calo tiket ya ahahaha"

Prince ikut terkekeh sedikit. Dia belum mendapatkan jawabannya, Kaitlyn sudah terdiam. Sepertinya dia berfikir.

"Jadi gimana?"

"Hah?" Kaitlyn kaget.

Ah rupanya Kaitlyn melamun, Prince jadi bingung. Apa saking antusiasnya Kaitlyn sampai dia melamun atau malah sebaliknya, mungkinkah Kaitlyn akan menolak Prince. Tapi perkiraan Prince tidak begitu, dia yakin Kaitlyn akan menerimanya. Tentu karena Prince juga sudah tahu perasaan Kaitlyn.

Circle LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang