22. Kamu Nanyea?

145 23 5
                                    

"bentar ya, gue mau nganter adek gue balik dulu" ijin Theo pada teman-teman osisnya yang sedari tadi sibuk bertanya mengenai proposal acara hari esok.

"Ya udah buru, lemes banget ini gue proposal ditolak empat kali" Damian.

Denise hanya diam saja, dia juga pusing memikirkan proposal yang tumben-tumbenan sampai ditolak tiga kali oleh pembina.

"Eh yo, sini kunci motor lo, biar gue aja yang anterin Kaitlyn balik" tawar seseorang.

Sedari tadi dia hanya diam, tak berniat membantu Theo dan tim sekertaris menyusun proposal. Tentu saja karena dia bergerak dibidang yang lain. Dia bersama anak lain tengah mengurus PPT untuk hari esok. Membuat PPT dan proposal tidaklah mudah, apalagi PPT ini dibuat secara mendadak atas usul langsung dari kepala sekolah.

"Lo aja sibuk gitu" Theo.

"Gapapa kok, ini Danny masih bisa handle ya gak dan" saut Prince lalu segera berdiri meminta kunci motor si red pada Theo.

Kakinya sudah sembuh hanya tinggal luka kering yang masih tertutup masih terlihat di ujung dahinya.

"Yaudah, anterin yang bener, tiati ya, jagain adek gue" perintah Theo.

Prince memberi hormat bak bawahan yang tengah diberikan perintah negara oleh atasannya. Denise tersenyum diam-diam, andai dia memiliki seorang kakak seperti Theo yang sangat perhatian dan penyayang, bukan. Andai saja dia memiliki Theo yang akan menjaga dan menyayanginya seperti itu. Beruntungnya Kaitlyn.

Tak luput dari pandangan Denise, Prince juga terlihat ada sesuatu. Maksudnya, ini bukan hanya soal mengantar Kaitlyn pulang. Ada niat lain yang terselubung. Denise berharap Kaitlyn bukanlah suatu pelampiasan bagi Prince. Tak apa jika dia ingin membuka lembaran baru, tapi seharusnya dia menyobek lembaran lama bukan?.

Kaitlyn sudah duduk dia atas motor milik kakaknya yang tengah dikendarai oleh Prince. Sebisa mungkin dia menenangkan diri supaya tidak memerah seperti kepiting rebus, yang akan membuat Prince curiga nantinya.

"Lyn, mampir ke alun-alun dulu yuk" ajak Prince.

Kaitlyn yang tengah gugup sekaligus memakai helm, malah ngang ngong ngang ngong budeg. Niat hati sedikit mendekat tapi Kaitlyn ragu. Takut dia salah dengar dan takut dikira modus. Dengan gaya pada umumnya Kaitlyn menjawab seadanya.

"Wjdvemrhekeheej" saut Kaitlyn tak terlalu jelas.

"Oke" Prince.

Paham kah Prince apa yang dikatakan Kaitlyn? Kaitlyn sendiri saja tidak tau apa artinya. Bodoamat. Asal bersama Prince, Kaitlyn rasa dia akan aman.


Keduanya duduk di bangku alun-alun yang sudah disediakan khusus untuk pengunjung dua orang. Kaitlyn duduk sendirian memainkan ponselnya menunggu Prince yang sedang memesan makanan. Setelah sampai tadi akhirnya Kaitlyn tau bahwa rupanya dimotor tadi Prince mengajak dirinya untuk mampir melipir sebentar ke alun-alun, katanya si Prince laper dan stress butuh healing sejenak dari kegiatan di osis.

Yang tengah dilakukan Kaitlyn adalah mengetikkan sesuatu di aplikasi pencarian tentang 'Bagaimana cara mengatasi kegugupan saat sedang bersama Crush'. Saking gugup dan gabutnya Kaitlyn bahkan sampai menscroll cara supaya tidak menjadi kepiting rebus.

Prince datang membawa pesanan mereka. Otomatis Kaitlyn menghentikan kegiatannya dan memasukkan ponselnya kedalam tas. Memasang senyumannya seolah-olah dia tidak melakukan apapun.

"Sorry ya lama diajak ngobrol sama ibu-ibu itu tuh" tunjuk Prince pada seorang ibu-ibu yang tengah mengantri juga di stan yang sama.

"Gapapa mas, santai" Kaitlyn.

Circle LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang