🐻✨[24. Shaka is Babyboy]✨🐻

24.8K 2.3K 55
                                    

Shaka menundukan kepalanya saat seluruh kakak-kakaknya menatapnya tajam, sebenarnya bukan apa-apa tapi Shaka hampir terbunuh karena pistol kecil yang dipegangnya.

"Shaka minta maaf,"ujarnya.

"Kenapa? Nyesel udah? Kalau mau belajar bisa ngomong nggak mencuri kaya gitu, apalagi yang kamu ambil belum diuji coba!"

Shaka memilin seragamnya, sekuat tenaga ia tahan isakannya agar tidak menangis, Alister maju membuat Shaka mundur, Alister yang gemas menarik Shaka lalu mengajaknya ke dapur.

Zero segera menyuruh Maddy untuk mengobati lengan Shaka yang tergores peluru, Shaka sudah menangis karena melihat wajah Alister yang menyeramkan.

"Maaf hiks Shaka nggak sengaja hiks!"ujar Shaka.

Kakak-kakaknya tak menggubris, jika Xavier tau maka mereka yang akan dimarahi karena kecolongan, karena hampir setiap hari mereka kena siraman rohani dari Xavier.

"Maafin hiks!"

"Apa yang terjadi?"semuanya diam, disana ada pentolan Travisc, istri mereka, dan anak mereka.

Shaka mengeraskan tangisnya lalu memeluk Alister yang paling dekat, anak itu takut Xavier akan menghukumnya. Hergana menatap Maddy, lalu wanita itu menunjuk lengan Shaka yang sedang diobati.

"Setelah ini Shaka pergi ke kamarnya bersama Shaga, Karel, Abizer, Airys, dan Yuna,"

Setelah mengobati Shaka, keluarga Travisc kecuali yang disebutkan Hergana tadi menuju ruang bawah tanah, dan Shaka sudah berada digendongan Shaga.

"Shaka mau mimi hiks,"ujarnya.

Maddy yang berada dibelakangnya segera mengambilkan botol dot milik tuan mudanya. Mereka sampai didepan kamar Shaka lalu masuk dan menidurkan Shaka.

Yang lain bermain, sedangkan Shaga menjaga Shaka yang dengan rakus menyedot botol dotnya.

"Nggak ada yang minta, pelan-pelan aja!"Shaka tak memperdulikannya, karena hatinya sedang gelisah takut dihukum oleh Xavier.

"Habis ini gue bakal jadi baby boy,"ujar Shaka membuat Shaga tertawa, dia maksud dengan perkataan Shaka.

"Gue bakal bantuin lo!"

Setelahnya Shaka tertidur karena lelah menangis dan kenyang oleh susunya.

_

Shaka duduk didepan Xavier menunduk dalam, kesal karena Shaga sekarang harus sekolah, Xevier mentap sang putra yang hanya menunduk, sejujurnya dia tidak akan menghukum bayi besarnya ini.

"Daddy....,"

Xavier tertawa lalu memeluk si bungsu, anaknya yang satu ini selalu membuatnya gemas dengan tingkah lakunya, Xavier memangku Shaka agar lebih muda, mengusap kepalanya tak lupa menciumnya.

"Shaka kenapa ngambil nggak bilang, itu pistolnya belum diuji coba,"Shaka mengangguk, menyenderkan kepalanya ke dada bidang Xavier.

Xavier menatap Shaka yang masih sibuk dengan botol dotnya, mata Shaka juga mulai sayu, Xavier bangkit menuju kamar Shaka dan benar saja anak itu tertidur.

_

Shaka memandang Shaga yang masih sibuk dengan ponselnya, sepertinya sibuk dengan Fanni, Shaka mendekat lalu menumpukan dagunya dibahu sang kakak.

WHY ME [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang