🐻✨[7. Sosok Baru]✨🐻

35.7K 3.6K 14
                                    

Setelah jalan-jalan bersama Lyonel, Shaka sekarang sedang bermanja pada laki-laki itu, tiduran dengan paha kakaknya sebagai bantalannya, mulutnya juga sibuk menyedot botol berisikan susu kesukaannya.

"Udah jam sembilan malem, katanya besok mau sekolah,"

Shaka yang mendengar ucapan Reyna hanya menggeleng, dia belum puas menonton televisi.

"Daddy hitung-"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya Shaka lebih dulu bangkit, tersenyum lucu lalu memeluk Reyna sayang sebelum ia berlari menuju kamarnya.

"Kalian juga!"

Anak-anak Xavier mendengus, tapi tak urung mereka tetap mengikuti apa yang Xavier perintahkan. Walau sampai kamar nanti mereka akan melanjutkan bermain ponsel atau game.

Reyna segera menuju kekamar si bungsu, mengecek apakah Shaka sudah tidur apa belum, saat melihat kamar Shaka yang masih terang Reyna segera mengampiri ranjang.

Reyna tersenyum melihat Shaka sudah terlelap, ia mengusap kepala Shaka sayang lalu mencium kening anaknya, menarik selimut hingga sebatas dada, mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur.

"Good night anak mommy,"

Barulah Reyna keluar dan menutup pintu, dia segera menuju kamarnya agar segera beristirahat.

Dari jauh Zero melihat Reyna keluar, segera dia masuk ke dalam kamar adiknya, mengingat adiknya yang takut pada dirinya membuat hatinya mencelos, walau pada awalnya dia memang merasa asing pada Shaka.

"Kakak minta maaf karena telah membuatmu seperti ini,"

Zero mengusap pipi Shaka yang berisi, tersenyum manis lalu mencium kedua pipi adiknya, niatnya ingin melangkah keluar tangan Shaka menahannya.

"Mommy temenin Shaka bobo,"

Zero terkekeh pelan, ia membuka jasnya dan dasinya, menyisakan kemeja baby blue dan ikut masuk kedalam selimut Shaka.

_

Matahari telah terbit menandakan waktu sudah mulai pagi, Shaka menggeliat karena seperti ada beban ditubuhnya, matanya membulat lucu kala melihat sosok Zero berada disebelahnya.

Rasa takutnya tergantikan rasa khawatir, melihat kantung mata Zero yang terlihat jelas, mungkin kakaknya jarang tertidur karena mengurusi masalah perusahaan.

Tangannya terulur untuk mengusap pipi Zero, kelakuannya tersebut membuat Zero terbangun. Shaka menghentikan kegiatannya, ia menunggu mata tajam itu terbuka.

"Kak Zero,"

Zero langsung terbangun, dia menatap Shaka yang masih menatap dirinya, Zero tersenyum kecil lalu mengusak kepala Shaka, belum sempat beranjak tangan Shaka lebih dulu menahannya.

"Kak Zero lelah ya? Istirahat saja dikamar Shaka, nanti Shaka bilang pada mommy,"

"Shaka tidak takut pada kakak?"

"Masih, tapi sedikit,"

"Maafkan kakak, aku sekarang percaya jika Shaka itu adik kakak!"

Shaka tersenyum lalu memeluk Zero, walau tangannya sedikit bergetar karena masih merasa takut pada Zero.

"Kau bersiap,"

Shaka mengangguk, ia segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, melakukan ritual paginya, dikamarnya ternyata sudah disiapkan semuanya, dari seragam, peralatan sekolah, dan lain-lain.

WHY ME [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang