🐻✨[5. Zero]✨🐻

39.9K 3.7K 21
                                    

Shaka memandang hamparan taman dari kamar Shaga, tatapannya kosong seperti tidak ada kehidupan. Shaga datang sambil membawa nampan berisi makanan untuk kembarannya.

"Sha!"Shaka menoleh, tersenyum manis saat melihat Shaga.

"Makan dulu,"

Shaka patuh, ia duduk disebelah Shaga dan duduk disebelahnya, Shaka makan dengan lahap dengan tenang anak itu menyuapkan setiap nasi tersebut.

"Shaga nggak makan?"Shaga menggeleng, tangannya terulur untuk mengusap sisa makanan yang menempel diujung bibir Shaka.

"Ayo makan sama Shaka!"

Shaka menyuapkan nasi yang sudah berisi nasi dan lauknya, Shaga membuka mulutnya lalu memasukan makanan tersebut.

Shaka tersenyum manis lalu kembali sibuk dengan makanannya, saat asik-asiknya makan Shaka menjadi teringat sebelum ia masuk kedalam novel ini, dimana dia harus memakan makanan sisa keluarganya.

"Sha! Hei jangan melamun,"

Shaga menepuk pundak Shaka yang tiba-tiba terdiam, Shaka mendorong piringnya, rasa nasinya menjadi hambar kala mendengar teriakan orang tuanya dan kakaknya didalam gendang telinganya.

"Shaga....,"

Shaga segera memeluk Shaka, walau Shaka tak menangis tetapi Shaga bisa merasakan rasa takut pada Shaka.

"Shaka, Shaka mau mommy,"Shaka bergumam lirih.

Shaga mengangguk, ia menggendong Shaka kala peluakannya terasa erat, setelahnya ia keluar menuju dimana mommy-nya berada.

"Mom!"

Reyna menoleh, semua yang ada diruang tamu itu juga menoleh, melihat Shaga yang sedang menggendong Shaka.

Tanpa sepatah kata lagi, Shaga memberikan Shaka pada Reyna yang diterima baik oleh wanita patuh baya itu.

"Shaka kenapa?"

Shaka hanya menggeleng, mendusalkan wajahnya diceruk leher sang mommy, Reyna yang mendapat perlakuan tersebut tersenyum, sepertinya Shaka tidak setakut yang tadi.

"Shaka mau apa, nanti mommy belikan,"

Shaka kembali menggeleng, tanpa sadar ia semakin menenggalamkan wajahnya diceruk leher Reyna.

"Shaka kenapa? Ngomong sama mommy,"

"Kalau butuh sesuatu Shaka bisa bilang ke mommy,"

"Shaka mau susu yang kaya waktu Shaka tidur,"

Semua yang mendengar ucapan Shaka mengerutkan keningnya karena tak paham dengan apa yang Shaka katakan.

"Karel kayaknya tau deh,"

Anak itu berbisik pada mommy-nya lalu terkikik kecil, Zevanya yang mendengar ucapan Karel juga tertawa.

"Shaka mau nyusu ya, pake dot Karel dulu mau?"

Semua orang tercengang mendengar ucapan Zevanya, apalagi kakak-kakaknya yang ikut bingung dengan sikap Shaka.

Zevanya segera memanggil ketua maid, menyuruhnya untuk membuat susu untuk tuan muda Shaka, sekitar dua menit susu itu sudah jadi, Zevanya segera memberikan susu itu kearah Shaka yang diterima baik oleh Shaka.

Shaka segera menyembunyikan susu itu dan meminumnya, keluarga Travisc yang melihat itu terkekeh, mereka tidak pernah melihat keturunan Travisc bertingkah menggemaskan seperti ini.

"Kalian ini! Jangan melihatnya seperti itu!"

Reyna berujar saat melihat Shaka yang terlihat malu, dan akhirnya mereka kembali pada topik awal mereka.

WHY ME [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang