10

199 29 14
                                    

Di dalam mobil mewah itu terlihat Irene tengah mencengkram setir mobil dengan pandangan mata yang tertuju pada seorang wanita cantik yang baru saja keluar dari lift dan tengah berjalan kearah basement. Dengan tatapan kesal tapi terlihat ragu, kaki Irene langsung menancap gas dan seketika mobil yang ia kendarai itu berjalan cepat menuju ke arah wanita yang tengah asik bermain ponsel itu. 

Namun mobil mewah itu berhenti mendadak tepat di depan wanita bernama Jisoo itu. Irene tidak bisa melakukan nya meskipun wanita itu sangat ingin menyingkirkan Jisoo. Sedangkan Jisoo menatap lurus tepat kearah Irene di dalam sana. Wanita itu tersenyum cerah pada Irene dan malah melambaikan tangannya, hal itu semakin membuat Irene kesal namun juga cemas. 

Jisoo berjalan kesamping mobil Irene dan berhenti tepat di samping nya. Jisoo mengetuk pintu kaca mobil itu dan Irene pun menurunkan kaca mobilnya.

"Wae? kenapa tidak jadi menabrakku, hem?" tanya Jisoo dengan senyuman yang masih mengembang.

"Kau takut?" tanya nya lagi kali ini diakhiri dengan tawa kecil membuat Irene semakin kesal.

"Aigoo Bae Joohyun~ selain menjadi pencuri kau juga memiliki jiwa sebagai pembunuh ya?" cibirnya sebelum Jisoo melangkahkan kakinya menuju ke arah mobilnya sembari bersiul senang.

Irene yang ada di dalam mobil pun semakin mencengrak tangannya pada setir dan wanita itu langsung berteriak sembari menekan klakson mobilnya.

"AAAAAAAA!"

Irene benar-benar ingin sekali menyingkirkan Jisoo bagaimanapun caranya. Waniat itu benar-benar menjadi ancaman terbesar bagi Irene hingga wanita ini tak bisa tenang bahkan dalam tidurnya. 

Tiba-tiba ponselnya berdering dan disana menampilkan nama suaminya.

"Sayang?"

Irene nampak berusaha menormalkan suaranya sebelum menjawab panggilan sehun. "Ya, sehun?"

"Kau dimana?"

"A-aaku.. aku dibasement"

"Appa, Jihyun ingin menunjukkan sesuatu" terdengar suara Jihyun diseberang sana membuat mata Irene melebar.

"Sehun kau di rumah?!"

Lalu terdengar kekehan kecil, "Hmm, sudah kubilang aku merindukanmu"

Irene pun langsung saja memakirkan mobilnya kembali dan keluar menuju ke lift yang akan membawanya menuju ke lantai 21, yaitu kawasan apartemennya. Saat memasuki rumah, dapat Irene lihat Jihyun tengah berada di pangkuan Sehun yang tengah rebahan di atas sofa. 

"Eomma!" pekik Jihyun membuat Sehun menoleh dan mendapati istrinya memasang wajajh terkejut.

"Kau bilang baru pulang nanti malam?"

"Aigoo, kau tidak mau memeluk suamimu ini?"

Seutas senyum lembut muncul di bibir Irene dan wanita itu langsung berhambur ke pelukan suaminya. Sehun tersenyum begitu lembut dan memeluk kedua malaikat yang paling berharga di hidupnya itu. 

"Apa kau baru saja sampai?" tanya Irene sembari memandang wajah suaminya tersebut.

Sehun mengangguk dan mengelus wajah istrinya, "Apa semuanya baik-baik saja?"

Irene hanya diam, tiba-tiba ia takut jika Sehun tahu apa yang baru saja di lakukannya di basement. 

Sehun lalu mengelus kening istrinya lembut, "Ini sedikit mengkerut, itu artinya kau sedang memikirkan sesuatu, bukan?"

Irene hanya diam saja sembari terus menatap lekat kedua bola mata suaminya tersebut. Bagaimanapun baik Sehun ataupun Jisoo tidak boleh mengenal satu sama lain. Irene pun mengulas senyumnya dan menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.

IRENE (hunrene) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang