25

408 37 25
                                    

Suasana di villa itu terlihat agak sunyi tidak seperti biasanya dimana terdengar tawa dari anak-anak. Pintu sebuah kamar yang terletak di sisi samping villa itu terbuka dan terlihat Sehun sedang berbicara sesuatu pada kedua anaknya. Lalu didepan mereka terlihat sebuah ranjang yang ditiduri oleh Joohyun dengan alat-alat yang menempel di badan wanita itu. Ya, ini sudah hari ke tiga Joohyun tak sadarkan diri.

Sehun nampak berjalan mendekati dokter paruh bayah berkebangsaan korea yang baru saja memasuki kamar itu. Pria itu nampak ikut menjatuhkan tatapannya seperti sang dokter yang tengah menatap tubuh Joohyun.

"Sudah tiga hari dia tertidur"

Dokter itu menoleh ke Sehun dan membuang napasnya pelan. Agaknya dokter itu sudah tahu apa yang akan terjadi pada Joohyun dalam waktu dekat ini.

"Tuan Oh, aku harap anda bisa mengerti"

Sehun menatap dokter itu sejenak sebelum kembali manaruh atensi pada tubuh tak berdaya sang istri.

"Ya aku tahu" ujarnya dengan pasrah dengan apa yang akan terjadi pada istrinya nanti.

Nampak jemari Joohyun tergerak diikuti dengan kedua matanya yang perlahan terbuka.

Sehun manangkap pergerakan itu semua dan langsung mendekat. Tak lupa pria itu mengembangkan sebuah senyuman kepada sang istri, "Hei, kau sudah bangun sayang" sapanya dengan suara lembutnya.

Joohyun yang langsung mendapati wajah suaminya pun ikut mengembangkan senyumnya. Entah berapa lama ia tertidur sampai rasanya ia begitu merindukan pria di depannya ini.

Perlahan Joohyun melepaskan alat bantu napasnya dan berucap pelan. "Sudah berapa lama aku tertidur?"

"Kau sudah tertidur 3 hari sayang"

Joohyun nampak memejamkan matanya sejenak untuk mengatur napasnya, "Tanggal berapa sekarang, Hun?"

" 7 April"

Joohyun yang mendengar itu menatap Sehun sedih. Ia telah melewatkan hari ulang tahun Jihyun yang selama ini ia tunggu. Putrinya itu kini berusia 5 tahun, dan Joohyun merasa sedih karena melewatkannya apalagi ini sudah ketiga kalinya ia melewatkan ulangtahun putrinya itu karena ia mengalami koma 2 tahun.

Sehun paham apa yang istrinya itu pikirkan dan rasakan sekarang. Pria itu mengelus surai lembut Joohyun dan berkata, "anak-anak disini"

Lalu Sehun menyuruh kedua anaknya untuk mendekat ke ibu mereka. Joohyun yang melihat kehadiran anak-anak pun tak bisa untuk tidak menjatuhkan kristal bening dari kedua matanya.

"Eomma" ujar gadis kecil yang kini berusia lima tahun itu.

Jihyun langsung memeluk ibunya dan hal itu membuat hati Joohyun menjadi sesak. Astaga pelukan dari tubuh kecil ini membuat Joohyun menangis, Joohyun merasa ini akan menjadi pelukan terakhirnya untuk sang putri.

Sehun menghapus dengan lembut air mata yang jatuh dari kelopak mata istrinya itu.

Sementara itu Joohyun membalas pelukan putrinya dengan menepuk pelan punggung gadis kecilnya itu, "Saengil chukkae nae ttal" (selamat ulang tahun anakku)

".. mianhae" lanjut Joohyun yang merasa sedih tak bisa merayakan ulang tahu sang putri.

"Gomawo eomma" balas Jihyun dan melepaskan pelukan ibunya. Gadis kecil itu lalu menatap wajah ibunya dan menghapus air mata yang jatuh di wajah ibunya itu.

Jihyun memberikan sebuah senyuman kepada sang ibu, "Tak apa eomma, Jihyunie sudah senang sekali eomma bangun dari tidur"

"Eomma jangan menangis lagi ya" ujar gadis kecil itu lagi sembari mengecup pipi ibunya itu.

IRENE (hunrene) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang