23

191 29 9
                                    

Hari, minggu, dan bulan terus berlalu dan Joohyun pun dengan rutin melakukan kemoterapi dan minum beberapa obat dengan Sehun yang selalu disisinya. Kondisi Joohyun juga baik-baik saja sejauh ini meskipun wanita itu tidak seenergik dulu lagi.

Seperti saat ini, wanita itu berdiri di depan cermin dengan tangan yang penuh akan rambutnya yang rontok.
Dielusnya lagi rambut panjangnya yang bergelombang nan cantik itu.

'Haruskah ku potong rambut ini?' serunya dalam hati.

Namun dari belakang sana terlihat Sehun baru saja memasuki kamar dengan pakaian rapi dan berjalan mendekat ke sang istri.

Melihat rontokan rambut yang di genggam istrinya, Sehun pun mengecup kepala itu dari belakang.

"Kau tetap cantik meskipun rontok"

"Haruskah aku memotongnya?"

Sehun menggeleng, "Jangan. Aku suka rambutmu yang seperti ini"

"Tapi suatu saat rambutku akan rontok dan aku tak akan lagi memiliki rambut" ujar Joohyun dengan tampang dibuat sedih.

Sehun malah mencebikkan bibirnya di pundak sang istri karena mengatakan hal yang sangat tidak Sehun sukai.

"Ah molla, bagaimanapun juga aku tetap mencintaimu." Sehun pun menggigit bahu istrinya itu dan menepuknya pelan, "Ayo, anak-anak sudah menunggu di luar"

Ah ya, mereka akan pergi ke Italia untuk beberapa minggu. Berlibur disana untuk mencari suasana baru yang menenangkan.

"APPA! PALLI!!" teriak Jihyun dari bawa dengan agak kesal karena ayahnya itu tak kunjung keluar padahal tadi hanya berkata akan memanggil eommanya.

Sehun yang baru saja keluar dari kamar pun berdumel pelan, "Aigoo, dia mirip sekali dengan Ibunya"

Joohyun yang mendengar itu hanya terkikik kecil dan mengambil tasnya lalu ikut suaminya berjalan keluar.

"Iya iya sayang, ini eomma lama sekali" bela Sehun ketika mendapati putrinya sudah menatapnya dengan wajah kesal.

"Ayo cepat, nanti kita ketinggalan pesawat"

Joohyun yang gemas pada putrinya pun membawa si kecil itu di gendongannya, "Pesawat tidak akan meninggalkan kita sayang. Ini masih lama"

Jihyun yang mendengar itu pun mencebikkan bibirnya seperti Sehun, ah betapa menggemaskannya. pikir Joohyun.

"Tapi Jihyunie ingin cepat sampai di sana"

"Cepat masuk sayang" seru Sehun dari dalam mobil untuk menyuruh Jihyun dan Joohyun masuk ke dalam mobil.

"Ish, Appa cerewet" gerutu Jihyun pada Appanya dan untung saja pria itu tidak mendengar, jadi hanya Joohyun yang tertawa kecil karena tingkah putrinya itu.

Perjalanan ke Itali sangat lama dan ketika sampai disana anak-anak sudah nampak lelah. Bahkan seelah keluar dari bandara dan menuju ke penginapan mereka, Jihyun nampak tidur di strollernya. Sementara Mark nampak begitu tenang dan tidak merepotkan kedua orangtuanya.

Mereka menginao disebuah villa milik Sehun yang merupakan aset pemberian bossnya. Joohyun yang melihat villa tersebut sangat kagum.

"Wow, bagaimana bisa kau menemukan villa seperti ini, Hun?"

"Ini pemberian dari seseorang"

"Ini milikmu?!" tanya Joohyun dengan wajah yang teramat terkejut.

Sehun hanya mengangguk dan memasukkan barang-barangnya ke dalam. Tak lupa pria itu juga menaruh putrinya di dalam kamar, diikuti oleh Mark yang juga nampak lelah dan ingin segera tidur.

IRENE (hunrene) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang