Dibelahan dunia lain itu terlihat Sehun tengah berdiri menghadap ke sebuah laut dimana tak jauh dari pandangannya itu terlihat sebuah pulau tempat tinggal masa kecil mendiang ibunya dulu. Setiap kali memandang pulau itu pikiran Sehun menjadi sedikit lebih baik. Ingin sekali Sehun membawa Irene ke pulau itu dan menyusuri bagaimana tempat tinggal ibunya dulu.
Mengingat kembali akan hubungannya dengan Irene membuat hatinya gunda. Kekecewaannya akan semua kebohongan istrinya itu membuat Sehun marah, begitu marah. Sehun menyadari bahwa dirinya juga pria pendosa, bukan pria baik-baik. Tangannya ini sudah banyak sekali melakukan dosa hanya untuk membalas dendam akan kematian ibunya. Namun entah kenapa kehobongan yang dilakukan Irene begitu menyayat hatinya.
Ia mencintai Irene, tentu saja. Namun Sehun menjadi ragu akan ucapan cinta yang selalu keluar dari bibir istrinya itu. Sehun begitu takut cinta itu hanya bohong, cinta yang selalu dikatakan Irene padanya. Sehun takut Irene hanya terpaksa mencintainya untuk menutupi kebohongannya.
"Sehun"
Tiba-tiba namanya du panggil membuat Sehun menoleh dan mendapati teman masa kecil ibunya itu alias boss nya saat ini.
Pria itu ikut berdiri tepat di samping Sehun dan menatap pulau di depan mereka.
"Kau tahu, selama aku liburan aku bertemu seorang gadis kecil yang memiliki nama yang sama seperti mendiang ibumu. Dia cantik dan memiliki senyum yang indah juga. Awalnya aku tak percaya bagaimana mungkin mereka begitu mirip. Seakan-akan ibumu terlahir kembali."
Pria itu lalu menoleh ke Sehun, "Kau sudah seperti anakku sendiri. Aku selalu mendoakanmu untuk terus berbahagia" pria itu lalu kembali menatap ke depan dan melanjutkan ucapannya. "Semuanya akan berlalu dan semua akan baik-baik saja"
Sehun menarik napasnya pelan sembari menunduk dan membuang napasnya sembari mendongakkan wajahnya mencoba untuk membuat pikirannya kembali jernih dan meng'amini' ucapan bossnya itu.
"Kau tak membawa keluargamu?"
"Mereka lebih aman disana"
Pria paruh baya itu menatap Sehun dengan wajah khawatir, "Pulanglah Sehun, lindungi keluargamu. Dia berada dekat dengan jangkauanmu"
Sehun menoleh ke bossnya lagi.
"Anak bungsu keluarga Loey masih hidup dan dia membalas dendam padamu. Tiger yang kau cari.. dia berada dekat dengan kalian"
"Siapa dia?"
Pria paruh baya itu menarik napasnya dan membuangnya kasar, "Chanyeol Park"
---
Sementara itu di dalam sebuah kamar terlihat seorang wanita yang masih terlelap dengan selimut yang membungkus tubuh telanjangnya itu. Wanita itu merenggangkan tubuhnya kala sinar matahari berhasil menyeruak masuk dan mengganggu tidur pulas wanita itu.
Perlahan mata itu terbuka dan mengerjab beberapa kali sebelum dia terbangun sepenuhnya dengan raut wajah terkejut karena ia merasa berada di tempat asing.
"Sudah bangun?"
Suara laki-laki itu berhasil membuat Irene terkejut dan otomatis ia menatap tubuhnya yang telanjang bulat dibalik selimut putih itu. Mata Irene melabar dan langsung merapatkan selimut itu dengan tangan yang mulai gemetar. Ditatapnya pria yang sedang duduk dekat jendala itu sembari membaca sesuatu di Ipad nya.
"Chan... tidak mungkin.." wanita itu kini merasa bingung dengan apa yang telah mereka lakukan semalam. Tidak mungkin mereka melakukan hal terlarang itu. Tidak mungkin.
Irene mencoba untuk menolak apa yang ada di benaknya ini namun keadaanya sekarang membuat wanita itu merasa begitu takut, takut apa yang dipikirkannya benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRENE (hunrene) COMPLETED
FanfictionBae Irene wanita penuh tekad yang akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya bertemu dengan Oh Sehun sang komisaris Oh Corp yang penuh dengan banyak rahasia. Hidup bersama dalam waktu yang lama hingga satu persatu rahasia yang disembunyikan perla...