21

167 31 11
                                    

Dirumah keluarga Oh itu terlihat kembali ramai dan cerah. Mereka kini tengah menyiapkan acara makan malam di halaman belakang. Terlihat Sehun yang tengah membantu istrinya menyiapkan bahan makanan seperti daging, sosis, dan sayuran.

"Besok lagi kalau ingin makan sayur harus di cuci dulu ya" ujar Joohyun sembari memperlihatkan bagaimana mencuci sayur pada Sehun yang tadi hendak memakan sayur yang habis dibelinya itu begitu saja.

"Aku kira mereka sudah bersih"

"Aniya, apapun itu kalau beli dari luar harus di cuci kembali dirumah"

Sehun hanya mengangguk dan mengambil alih sayuran yang ada di tangan Joohyun.

Mata Sehun lalu teralihkan pada bumbu-bumbu masak di dapur tersebut. "Kenapa semuanya dikasih nama? memang itu bumbu apa saja?"

"Agar lebih mudah saja untuk membedakannya."

Sehun lalu berbalik dan mengamati isttinya yang tengah sibuk menaruh bumbu-bumbu dapur dan memberikan nama di tempatnya lalu disusun di rak dan di dalam lemari es.

"Sayang"

"Hem?"

"Kau merapikan semuanya, menyusunnya, dan menamainya seakan-akan kau akan pergi dan membiarkanku masak sendiri saja"

Joohyun terkekeh kecil, "Aku menyusunnya untukmu agar kau mau memasakkanku"

"Haih, kau tau sendiri jika suamimu ini memegang panci saja tidak pernah"

Joohyun tertawa dan mendekati suaminya sembari mengelus wajah tampan itu.

"Kau harus belajar kalau begitu" lalu Joohyun menepuk pinggang Sehun dan berjalan menuju ke kamar sang putri.

Di dalam kamar itu terlihat Jihyun dengan baju-baju yang berserakahan dimana-mana. Gadis kecil itu nampak bolak-balik ganti baju dan berkaca. Joohyun yang baru saja masuk ke kamar gadisnya pun dibuat ternganga, pantas saja tidak gaduh seperti biasanya.

"Astaga Jihyun, apa saja yang kau lakukan sayang?"

Gadis kecil itu menoleh dan terkejut melihat ibunya sudah berdiri di tengah pintu.

"Upss" ucapnya sembari melihat sekeliling kamarnya yang berantakan.

Joohyun berjalan mendekat dan duduk diatas ranjang. Wanita itu menatap putrinya dan menyuruh sang putri untuk mengambil baju-baju berserakahan.

"Bawa bajunya kesini sayang" ujar Joohyun dengan lembut.

Jihyun menurut dan membawa baju-baju itu ke atas ranjang.

Joohyun juga menyuruh Jihyun untuk duduk di sampingnya dan gadis kecil itu juga menurut begitu saja.

"Sayang, Jihyun kalau selesai mencoba baju harus dilipat atau di gantung kembali ya, tidak boleh dibiarkan berserakahan begitu saja" Joohyun pun mulai memberi nasihat ke putrinya.

Wanita itu lansung mencontohkan bagaimana cara melipat baju dan Jihyun mencobanya.

"Jihyun-ah" panggil Joohyun membuat anak gadisnya itu menoleh.

"Ya eomma?"

"Berjanjilah pada eomma untuk menjadi anak yang baik, terbuka pada Appa dan Oppa, dan selalu bahagia"

"Jika ada masalah, katakan saja pada Appa atau eomma ya, pokoknya jangan disimpan sendiri, oke?"

Jihyun mengangguk akan nasihat ibunya itu.

"Oh iya, Jihyun ingin apa untuk kado ulangtahun nanti?"

Mendengar penuturan ibunya membuat mata Jihyun langsung bersinar.

IRENE (hunrene) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang