22

187 31 19
                                    

Kini keduanya sudah berada di rumah sakit. Nampak keduanya tengah berada di ruang dokter setelah melakukan ct scan dan melakukan check kesehatan Joohyun yang lainnya.

Keduanya nampak berharap cemas menunggu sang dokter berbicara.

Dokter paruh baya itu nampak melihat hasil ct scannya dengan gurat wajah yang sulit diartikan.

"Jadi bagaimana ssaem?"

Dokter itu menatap ke pria pemilik rumah sakit ini dan menunjukkan hasil ct scannya. " Tulang disini mengalami peradangan. Itulah kenapa nyonya Oh mengalami nyeri dada semalam."

"Apa itu karena luka tembakan dulu?"  tanya Sehun takut.

Dokter itu menggeleng dan beralih menatap Joohyun. "Nyonya Oh, apa keluarga anda ada yang memiliki riwayat kanker?"

Joohyun nampak terkejut begitu pula dengan Sehun setelah mendengar pertanyaan dokter itu.

Joohyun nampak tergagap saat hendak menjawabnya karena ia merasa pasti ada yang tidak beres dengan dirinya.

" U-uh? aku rasa.. tidak ada" ujarnya sembari bergantian menatap suaminya juga. "Memang apa yang terjadi padaku ssaem?"

Dokter itu kembali bergantian menatap srpasang suami istri itu dengan pandangan menyesal, "Hasil ct scan dan cek darah, nyonya Oh anda terkena kanker. Tulang yang meradang itu salah satu efeknya."

Sehun sudah tak bisa berkata-kata, pria itu sampai kesulitan untuk bernapas setelah mendengarnya. Sementara Joohyun hanya bisa terdiam beberapa saat menyadari akan sesuatu.

Wanita itu mengangkan pandangan dan kembali bertanya dengan dokter, " Jadi.. " Joohyun nampak menjeda ucapannya untuk menelan ludahnya sebentar. ".. sudah stadium berapa?"

"Stadium dua."

"Operasi. Bukankah kanker itu sejenis tumor? kau bisa mengambilnya dan istriku akan sehat kembali, bukan?" ucap Sehun cepat.

"Maaf tuan Oh, aku sangat menyesal mengatakan ini. Tapi ini adalah jenis tumor ganas dan tidak mungkin dilakukan operasi karena menyerang tulang. Yang paling memungkinkan adalah melakukan kemoterapi dan minum beberapa obat."

Sehun nampak memejamkan matanya mencoba untuk mencerna informasi yang sangat sulit ia terima dengan akal sehat. Bagaimana tidak, yang Sehun tahu istrinya itu selalu hidup Sehat jadi tak mungkin sembarang terkena kanker.

"Cari dokter dari luar spesialis dibidang ini. Pokonya aku tak mau tahu cari dokter2 terbaik di seluruh dunia dan bawa ke aku minggu depan!"  ujar Sehun mulai tersulut emosi karena masih tak terima istrinya didiagnosa kanker.

Joohyun pun memegang jemari suaminya dan mengelusnya mencoba untuk menenangkan.

Wanita itu lalu tersenyum dan mengucapkan terima kasih lalu membawa Sehun keluar.

Saat di dalam mobil pun Sehun tak berbicara apapun. Pria itu hanya memandang ke kaca samping dan mengabaikan elusan lembut yang Joohyun berikan.

Bahkan sampai di rumah pun Sehun berjalan lebih dulu dan langsung memasuki ruang kerjanya. Joohyun yang melihat itu hanya bisa menarik napasnya pelan dan berjalan menuju ke dapur.

Wanita itu nampak menerawang jauh ke halaman belakangnya. Ia kini menyadari sesuatu kenapa tuhan dengan mudah mengabulkan permintaannya.

Joohyun pun berjalan kearah ruang kerja Sehun dan membukanya perlahan. Pria itu nampak terduduk di kursi besarnya menghadap ke taman di belakang.

Joohyun menyentuh pundak suaminya dan mengelus surai lembut Sehun. Pria itu mendongak dan memeluk perut istrinya.

"Kau akan sembuh sayang. Banyak sekali dokter hebat di luar sana, dan aku yakin mereka bisa menyembuhkanmu. "

IRENE (hunrene) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang