PART SEHUN DIKIT BANGET DISINI
---
Meski hari terus berlalu, hubungan Irene dan Sehun masih tidak ada perubahan. Keduanya masih saling menghindar satu sama lain. Bahkan ketika mereka berpapasan dirumah, hanya ada wajah dingin yang terpajang di kedua wajah mereka. Hubungan mereka semakin renggang apalagi Sehun akhir-akhir ini menjadi sangat sibuk.
Seperti saat ini, Sehun sedang berkutat dengan telponnya dimana salah satu temannya bernama Fernando di Italia itu sedang menelponnya.
"Consigliere, boss menyuruh anda bersama keluarga anda untuk pindah ke sini. Aku rasa boss sudah mengetahui orang yang selama ini meneror anda"
"Maksudmu Tiger?"
"Ya. Boss tidak mengatakan apapun pada ku, tapi aku yakin dia tahu sesuatu"
"Keluargaku lebih aman disini. Oh, bisa berikan telpon ini pada boss?"
"Boss sedang berlibur di Cagliari"
"Ok, baiklah. Terima kasih infonya"
Lalu sambungan itu terputus. Benar, Sehun hampir melupakan Tiger. Orang itu pasti sudah merencanakan sesuatu disaat ia tengah bergelut dengan pikirannya sendiri mengurus rumah tangganya. Sehun baru saja mendapatkan kabar dari teman dekatnya di Itali jika ia dan keluarganya harus pindah ke negara itu agar keselamatan mereka terjamin, mengingat mereka merupakan jaringan organisasi terbesar dengan dukungan pemerintah.
Meskipun Sehun adalah seorang penasihat mafia, dan ia bekerja bersama orang-orang kejam yang menekuni berbagai macam bisnis, bahkan bisnis kotor sebagai bandar narkoba, tapi tetap saja Sehun memiliki prinsip kuat dalam dirinya jika bisnis miliknya sendiri bukanlah bisnis kotor. Meskipun ia tumbuh di lingkunan para mafia yang akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tujuan, tapi sehun masih memegang prinsip yang ayahnya katakan padanya ketika remaja dulu.
Sehun tumbuh menjadi businessman yang hebat seperti ayahnya, meskipun pria itu merupakan penasihat mafia paling disegani di seluruh perduniaan mafia. Setelah mendapatkan kabar tentang bossnya dan hal terkait musuhnya, Sehun mau tak mau harus segera ke Itali untuk mengurus semuanya. Ia lalu berbalik dan mengambil jas kerjanya dari kursi dan keluar dari ruangannya. Tepat setelah keluar dari pintu, Sehun berpapasan dengan Jongin yang memang hendak pergi menemui Sehun.
"Aku akan ke Itali, tolong urus sebagian pekerjaan" ujar Sehun pada sekretarisnya itu sembari terus berjalan kearah lift. Lalu pria itu tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berbalik pada Jongin dibelakangnya.
"Tolong jaga keluargaku sementara ini. Aku mempercayaimu... hyung" ujar Sehun pelan dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama pria itu memanggil Jongin dengan sebutan 'hyung'. Panggilan terdekat yang sudah lama sekali pria itu tidak ucapkan lagi dan entah ada apa dengan Sehun tiba-tiba menyebut Jongin dengan panggilan itu.
Tentu Jongin pun dibuat terkejut dengan panggilan lama itu, ya, itu adalah panggilan masa muda mereka dulu. Jongin pun langsung menganggukkan kepalanya dan membiarkan Sehun memasuki lift itu sendirian.
Saat sampai dirumah suasana rumah yang biasanya cerah dan berwarna itu terasa sepi dan hampa. Di jam segini sudah pasti Jihyun dan Mark sedang bersekolah dan mungkin saja Irene juga tengah bekerja. Sehun pun memasuki rumah itu sembari membuang napasnya kasar dan langsung menuju ke kamarnya untuk memasukkan baju-bajunya ke dalam koper. Tanpa Sehun ketahui ternyata istrinya berada di rumah. Wanita itu baru saja keluar dari kamar Jihyun dan tengah berjalan menuruni tangga untuk menuju ke kamarnya karena ia harus mengambil beberapa baju untuk dibawahnya kekamar sang putri.
ceklek
Pintu kamar itu terbuka dan otomatis Sehun menolehkan wajahnya dan mendapati istrinya yang ternyata ada di rumah. Irene cukup terkejut saat mendapati Sehun ada di rumah mengingat sekarang adalah jam kerja, apalagi saat melihat pria itu tengah berkemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRENE (hunrene) COMPLETED
FanfictionBae Irene wanita penuh tekad yang akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya bertemu dengan Oh Sehun sang komisaris Oh Corp yang penuh dengan banyak rahasia. Hidup bersama dalam waktu yang lama hingga satu persatu rahasia yang disembunyikan perla...