003 ARSY-AG [ DEJAVU ]

63 20 2
                                    

Assalamualaikum! Hai hai hai!

Tau deh ah, masa kalimat opening ku cuma "assalamualaikum! Hai hai haii!" Gitu doang sie?😏

Abis ga ada kalimat opening lagi si, jadi itu itu doang yang aku ketik kalo pembukaan chapter baru:)

Gapapa lah ya... Semoga kalian tidaks bosan dengan pembukaan ku ini mwehehehhe..

🍯🍯🍯

"Diri mu memang sudah pergi selamanya, namun kenangan indah itu tak akan pernah pergi selamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Diri mu memang sudah pergi selamanya, namun kenangan indah itu tak akan pernah pergi selamanya."

- Syahila Rachellia -

🍯🍯🍯

"Assalamualaikum, Umma."

"Ouh iya, ini sahabat SMA Umma yang kemarin punya rencana ke sini,,, dan ini anak nya yang calon dokter."

"Astaghfirullah,"

"Saya minta maaf atas perlakuan anak santri saya, ya, Mba."

"Ouh iya, Ustadz, gakpapa."

"Sekali lagi mohon maaf ya, Mba, ini handphone nya."

"Syah!"

"Syahila!"

Suara samar-samar terdengar di indera pendengaran Syahila, seperti ada seseorang yang memanggil diri nya sedari tadi. Perlahan Syahila menoleh ke arah empu suara itu, dan langsung di suguhkan dengan seorang perempuan bergamis mocca yang berhasil memecahkan lamunan Syahila.

"Heih, ko kalian ada di sini si tiba-tiba!?" Tanya Syahila terkejut.

"Kita dari tadi emang di sini, Lo kali tuh yang dari tadi melamun terus, sampe kita di sini aja lo gak tau!" Jawab Arina.

"Iya nih, emang lo lagi melamunin apa si, Hil!?" Caca mendekati kursi nya dengan kursi yang di duduki oleh Syahila, "Kalo lo ada sesuatu yang mau di ceritain, cerita aja lah sama kita." Lanjut nya.

"Iya, betul tuh kata Caca." Arina membenarkan perkataan Caca.

"Enggak, kok, gak ada. Udah deh istirahat aja, kuy!" Syahila bangkit dari kursi nya dengan tas ransel di bahu kanan nya, lalu pergi begitu saja meninggalkan kedua sahabatnya itu. Bahkan handphone yang berada di depan mata nya pun tak ia hiraukan.

"Handphone lo lupa di bawa, Hil!" Seru Caca yang lolos menghentikan langkah Syahila, tapi hal itu sama sekali tidak membuat Syahila ingin berbalik ke kursinya.

"Oh iya, tolong bawain ya, Ca! Makasihh!"

"Kemarin dompet, sekarang handphone, besok apalagi? Laptop? Padahal di depan mata, lho..?" cerocos Arina yang merasa sangat heran dengan kelakuan Syahila.

ARSYA -AFTER GEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang