"Maafkan, dan Ikhlaskan. Walau itu berat untuk dilakukan."
Pagi hari telah tiba. Matahari telah terbit dari timur dan memancarkan sinar nya ke bumi. Pagi ini, Arion baru saja sampai di depan rumah nya, setelah ia semalaman tidur di basecamp Lionbruiser.
Ya, setelah Arion menjalankan sholat subuh dan sarapan pagi di basecamp, ia langsung pergi ke rumah nya. Karna sejujurnya Arion pun khawatir dengan Syahila yang semalaman sendirian di rumah, di tambah lagi Arion benar-benar tidak mengabarkan hal apapun pada istrinya itu.
Ya, Syahila sendirian di rumah sejak kemarin malam, karena saat pukul sepuluh malam, tiba-tiba saja Bu Ani mengabarkan bahwa ia harus pulang ke rumah nya karna anak nya di kabarkan kecelakaan.
"Eih.. Kak Rion?" Baru saja Arion ingin mengetuk pintu, tapi ternyata pintu rumah terlebih dahulu di buka oleh Syahila. Syahila langsung mencium punggung tangan Arion dengan senyum yang mengembang di wajah nya.
Arion mulai mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan rumah nya yang tampak begitu rapi dan bersih. Padahal ini masih terlalu pagi untuk bersih-bersih rumah.
"Assalamualaikum." Salam Arion dengan langkah nya memasuki rumah.
"Waalaikumussalam."
Arion merebahkan tubuhnya di sofa empuk ruang tamu. "Lu udah bersih-bersih rumah?" Tanya nya.
Syahila mengangguk mengIyakan. "Udah." Jawab Syahila. "Oh ya, kakak udah sarapan?" Tanya nya.
"Baru makan roti si tadi," jawab Arion.
"Ya udah, kita sarapan dulu yuk? Aku udah masakin sarapan, aku tau Kaka pagi ini pasti akan pulang." Syahila tersenyum.
"Gak, nanti aja."
"Ouh ya udah, aku bikinin coklat hangat aja ya?" Arion mengangguk perlahan dengan perasaan yang sedikit heran. Jelas saja ia merasa heran, karna yang Syahila katakan itu seakan menawarkan minuman favorite nya. Dan yang tahu minuman favorite Arion hanyalah cowok itu dengan Umma nya.
Tring! Tring!
Tring! Tring!
Suara notifikasi telepon dari handphone Syahila terdengar. Arion yang mendengar itu, spontan menoleh ke arah handphone yang terletak di atas meja.
Saat Arion hendak mengecek nama kontak seseorang yang menelepon Syahila, seketika pasang mata nya beralih pada 3 foto polaroid seorang laki-laki di dekat handphone dan tumpukan buku-buku mata kuliah Syahila.
Foto lelaki itu terlihat tidak asing bagi Arion, seperti pernah bertemu di suatu tempat, namun Arion juga sedikit lupa dimana mereka pernah bertemu.
"Kak?" Panggil Syahila. Arion yang mendengar itu langsung mengurungkan niatnya dan menghentikan kegiatan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA -AFTER GEV
Novela JuvenilARSYA - AFTER GEVANO SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIK NYA DI FOLLOW DULU, AGAR KALIAN TIDAK KETINGGALAN CHAPTER SELANJUT NYA‼️❤️ Mencoba meninggalkan rasa cinta nya dengan seorang lelaki yang selama bertahun-tahun menemani nya, kini Syahila justru di t...