Setelah menelan pill pahit, kamu akan menerima kesembuhan. Seperti itulah kehidupan. Setelah kamu menerima cobaan yang begitu sulit, maka kamu akan mendapat kebahagiaan dan hikmah di balik cobaan tersebut.
— ARSYA After Gevano —
═══════════ ❃ ════════════
Siang hari telah tiba, matahari pun terbit dan menyinari bumi sejak beberapa jam yang lalu. Hari telah menunjukkan pukul 12:20 WIB, dan kini Syahila bersama Arion sedang berada di dalam perjalanan nya menuju supermarket untuk membeli barang kebutuhan rumah dan bahan dapur.
"Hil." Panggil Arion pada perempuan yang tengah fokus membaca buku itu.
Syahila menoleh sejenak. "Iya?"
"Soal kemarin di hari pernikahan, gua mau minta maaf sebelum nya atas tindakan konyol saudara gua yang membuat lo bener-bener kecewa dan sakit hati sampai saat ini. Maaf banget." Tutur Arion dengan wajah datar nya. Bukannya Arion merasa tak bersalah, apalagi merasa terpaksa dalam meminta maaf, namun ia hanya merasa gengsi saja untuk menunjukkan wajah rasa bersalah nya itu.
Hening. Belum ada satu kata pun yang keluar dari mulut Syahila untuk menjawab perkataan Arion. Lagi-lagi Syahila di buat kagum oleh sikap Arion yang seakan berusaha untuk membela dan memperbaiki nama Kakak nya itu di hadapan Syahila.
"Gakpapa, Kak. Anggap itu semua sudah berlalu dan gak ada lagi yang perlu di bicarakan."
Arion mengangguk perlahan, "Makasih."
"Dan gua juga mau bilang, kalo gua sebenernya punya pacar, nama nya Syahnaz, kami sudah lama menjalani hubungan ini, jadi gua minta sama lo untuk pahami baik-baik surat perjanjian kemarin. Udah lo baca, kan?"
Deg!
Semua kalimat itu seperti sebuah anak panah yang seakan menusuk jantung nya. Setelah di buat kagum dengan perbuatan Arion, kini ia harus menelan kembali sebuah pill pahit yang memang di takdirkan untuk hidup nya. Namun kembali lagi pada konflik awal, diri nya di nikahi oleh Arion karna di tinggalkan pergi oleh Arfan, mungkin dapat di katakan bahwa pernikahan ini karna sedikit ketepaksaan. Jadi Syahila pun harus siap jika Arion mengatakan soal wanita yang memang ia cintai nya.
Syahila mengangguk-angguk kecil. "Iya aku paham kok." sahut nya, setelah itu kembali pada kegiatan awal nya. Membaca buku dan memperdalam ilmu.
Suasana di dalam mobil kembali hening. Kedua insan itu saling fokus pada kegiatan nya masing-masing.
Namun beberapa menit kemudian Syahila menaruh buku nya di dashboard mobil. Sesekali mata nya melirik Arion yang benar-benar fokus pada jalanan itu.
"Ka Rion emang bener-bener mirip Vano, kalo aku liat-liat setiap inci wajah nya, yang membedakan cuma satu, tahi lalat kecil di bawah mata nya. Tapi,,, apa Arfan juga punya tahi lalat di bawah mata? Kan mereka kembar tiga...??" Benak Syahila bertanya-tanya.
"Hmmm, Kak." Syahila kembali membuka suara.
Arion tak menjawab, hanya saja lelaki itu melirik Syahila melalui pantulan kaca mobil nya, dan ya, Syahila menyadari itu.
"Sebelumnya aku minta maaf, karna kemarin aku sempet denger sedikit pembicaraan Kak Rion dan Abi saat di ruang tamu." Ucap Syahila yang langsung di balas dengan tatapan tajam dari Arion.
Syahila tersenyum creppy. "Maaf ya? Tapi kemarin aku denger Abi nyaranin Kak Rion cari kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kita?" Syahila menjeda perkataan nya. "Aku bisa kok kerja part-time bareng temen aku di cafe, kebetulan cafe iy lagi buka lowongan, jadi biaya hidup gak terlalu ngeberatin Ka—."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA -AFTER GEV
Dla nastolatkówARSYA - AFTER GEVANO SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIK NYA DI FOLLOW DULU, AGAR KALIAN TIDAK KETINGGALAN CHAPTER SELANJUT NYA‼️❤️ Mencoba meninggalkan rasa cinta nya dengan seorang lelaki yang selama bertahun-tahun menemani nya, kini Syahila justru di t...