23. In the same place

454 58 26
                                    

"Jaga diri saat aku tinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaga diri saat aku tinggal. Aku akan menyelesaikan ini dengan cepat dan pulang ke rumah."

Di Bandara, Taehyung langsung di antar Jungkook sampai diselesai melakukan boarding karena pesawat yang akan suaminya tumpangi akan segera take off. Tadinya Taehyung bilang seperti biasa antarkan saja sampai beranda rumah, tak harus ikut pergi menanami sampai di sini. Apalagi Jungkook juga pulang sendiri. Tapi Jungkook memaksa, selalu ada alasan yang akan ia bisa berikan agar Taehyung bisa luluh dan mengiyakannya. Contohnya saja anggap ini sebagai hadiah kecil sebelum dilawan rindu karena akan ditinggal seminggu. Katanya, Taehyung punya pekerjaan bersama rekan dan tuannya di kantor untuk pergi Jerman dan mereka melakukan kerja sama di sana.

"Tentu saja kau harus segera pulang hyung. Aku akan marah jika kau tak segera sampai diluar hari yang kau tentukan. Atau jika tidak, aku akan membeli tiket pesawat dan menyusulmu ke sana. Aku juga akan datang ke tempat kau bekerja dan memarahi atasanmu itu karena memberi pekerjaan sampai aku harus berjauhan dengan suamiku." masih dengan satu tangan yang memeluk pinggang erat, Jungkook berlagak menunjukkan raut marah. "Benar-benar akan kumarahi."

"Lalu setelahnya aku dipecat dan menjadi pengangguran." Taehyung menyambungkan.

"Baguslah. Kita bisa membuat usaha bersama. Hyung bilang ingin mencari pekerjaan yang tidak terlalu banyak menguras waktu. Kita lakukan segera saja."

Taehyung mengangguk dan memberi ciuman pada dahi. "Kita bisa pikirkan itu nanti saat keadaan sudah memungkinkan aku bisa berhenti. Aku harus pergi sekarang, baik-baik selama aku tinggal. Kau boleh menginap di rumah temanmu selama aku pergi karena mungkin kau bosan jika sendiri."

"Hmm. Aku memang berencana pergi bersama yang lain." tanpa mau mempedulikan lingkup sekitar Jungkook membuat kepala itu mendekat lalu memangut bagian bilah bibir atas bawah suaminya mesra. Tak ada penolakan apapun karena Taehyung juga turut membalas pangutan bibir mereka lihai. "Bawa aku oleh-oleh paling bagus saat di sana. Ashley bilang sirup maple di sana akan membuat orang candu setelah meminumnya. Aku mau."

"Akan kubawakan. Tapi setelah itu beri aku kabar paling baik saat pulang. Mungkin di sini sudah ada baby."

"Iya nanti Jungie kasih tahu ya ayah kalau Jungie kecil sudah ada cini pelut yaya." Jungkook meliucu.

"Gemasnya. Ayah tak sabar mendengarkan itu langsung dari Jungie kecil." Taehyung balik merangkul pinggang dan memberi ciuman bertubi-tubi pada pipi. "Bye sayang. Aku benar-benar akan pergi sekarang."

"Kabari aku jika sudah sampai," teriak Jungkook lantang dan lelaki itu hanya memberi anggukan.

Jungkook tetap di sana menunggu bagaimana kini lelaki itu perlahan-lahan menghilang tak terjangkau pandangan. Satu koper besar berwarna hitam dalam geretan tangannya. Pasti akan sangat sibuk sekali, jadi nanti Jungkook akan memberi paham jika lelaki itu akan sukar mengabarinya atau sejenak memangkas waktu luangnya untuk mereka berbincang. Tugas mulia, dia rela mengambil penerbangan jauh guna memenuhi pekerjaannya sebagai kepala keluarga.

[C]LOSER; If We Never Fall in Love Mr. Henderson [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang