28. I'll kill you slow so you can live a little longer

419 60 53
                                    

"Neil, ayo kita akhiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Neil, ayo kita akhiri."

Malam ini setelah menunggu waktu yang sekiranya tepat untuk dipakai keluar, Jungkook akhirnya memutuskan pergi diam-diam keluar tanpa sepengetahuan Taehyung yang sekarang mulai keseringan menjerat ia di rumah. Sebetulnya tak masalah, tapi jika sehari-harinya hanya ia habiskan dalam hunian tanpa diperbolehkan keluar. Rasanya seperti dikekang dan Jungkook tertekan. Ada banyak kegiatan yang ingin ia turut lakukan diluar rumah meski tak banyak. Meski sedikit, dan minim. Dan salah satunya untuk ini. Untuk menemui lelaki didepan yang mungkin merindukannya dan ia yang merindukannya juga.

Sore setelah mengirim dia pesan untuk bertemu, V langsung mengiyakannya. Jungkook meminta lelaki itu untuk bertemu di salah satu restoran dengan ruangan privat yang hanya diisi oleh mereka sendiri. Tak banyak yang akan dia perbincangkan, karena tak lama setelah ini dia juga harus kembali pulang. Harus kembali ke hunian itu sebelum Taehyung bertanya ke mana dia dan untuk apa terlalu lama diluar rumah. Tanpa ada jawaban yang pasti dan meyakinkan, dia akan semakin curiga.

Tentu saja ajakan untuk bertemu akan V iyakan bahkan di jam-jam rawan sekalipun. Pertemuan mereka berharga dan ia tak mau menyia-nyiakannya. Tapi bukan untuk tujuan ini tentu saja. Bukan pada maksud yang telah Jungkook singgung barusan.

"Hah? Maksudmu? Akhiri apa," lontar V bingung. Dia menaikkan alis bertanya penuh pertanyaan tanpa mau menuntut banyak. Dia mengecil, dan seantusias biasanya. Wajahnya murung, dan dengan alasan dibaliknya. Apa? Mereka bahkan belum bertemu lama tapi sisi dari kepala sudah berebut untuk melempar tanya.

"Kita," jawab Jungkook lugas. "Ayo akhiri hubungan kita mulai dari malam ini. Aku tak akan sejahat itu untuk meminta kita bersikap tidak saling mengenal. Maksudku kita bisa kembali seperti dulu, kau bersikap seperti temannya hyung dan tidak terlalu dekat denganku. Aku akan mencoba untuk kembali dingin, dan acuh tak acuh pada eksistensimu hyung."

Adakalanya disetiap ketermenungan, kesendirian, atau sesaat Jungkook pergi meninggalkan sisa kehangatan mereka berdua V berpikir Jungkook akan mulai memutuskan siapa yang akan dipilih antara dia dan lelaki itu. Kemustahilan yang salah untuk dibenarkan dengan menggantungkan harapan bahwa Jungkook akan memilihnya. Tapi lihatlah, di malam ini kini akhirnya dia memberinya jawaban untuk berhenti berpikir juga berhenti berharap. Bahwa kemustahilan itu harus segera dihilangkan juga dihentikan dan semuanya dimulai dari malam ini.

Malam ini akhir dari mereka.

"Kenapa tiba-tiba ingin berhenti?"

Jungkook mendongak dengan kedua tangan yang masih saling menggulung di atas paha. Ada satu satu sosok rupa yang mulai malam ini harus belajar ia ikhlas dan lupakan. Tak lagi bisa menapaki tempatnya, menggengamnya, atau lagi menjadikan dia pelarian saat bosan menyerang. Jauh di atas semua rasa jahat dengan menjadikan dia pelampiasan dan pengganti saat sosok utama menghilang. Jungkook menyenanginya.

Tapi kini pada tempat dia berpijak, Jungkook tahu diri bahwa dirinya sudah terjerembab pada lubang yang salah. Dia sudah mengkhianati satu orang disamping, bagaimana mungkin dia tidak tega untuk melepas satu genggaman tangan yang lain. Langkah-langkah kecil yang harus ia lakukan untuk memperbaiki salah adalah dengan melepas hubungan mereka dan kembali fokus sebagaimana statusnya saat di rumah. Taehyung bilang dia punya limit. Dan itu benar. Tapi waktu itu, waktu saat pandangannya mengabur dia berani melampaui limit yang dia punya, limit yang tak seharusnya lewati agar keadaan sekarang tidak serunyam sekarang.

[C]LOSER; If We Never Fall in Love Mr. Henderson [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang