07. Fuck it, now I'm runnin' with you

640 63 2
                                    

"Sekalian saja kalau begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekalian saja kalau begitu."

Jungkook tidak mengerti kenapa keadaan malah menempatkannya pada keadaan yang memang membuat ia engan dan tak nyaman. Padahal sejak malam itu ia sudah meniatkan agar mereka tak usah lagi untuk bertemu, jika pun suaminya mengajaknya untuk berkunjung ke rumah lagi Jungkook akan mengurung diri di kamar jika memang diperlukan ia mungkin harus menyapa pria itu sebentar. Hanya sebentar saja.

Tapi lihatlah, bagaimana kini seorang lelaki yang memiliki perawakan hampir menginjak 100 persen sama dengan suaminya berdiri menjulang tinggi tak jauh di mana ia berada. Sayang kebenaran tak dapat disangkal memang, bagi siapapun yang melihat sekilas saja orang yang dinamai V itu begitu tampan rupawan. Orang-orang akan memilih mengunci pandangan agar tetap terus tertuju padanya. Pada lelaki yang sesekali melempar senyum tipis padanya.

Benar, Jungkook tak sedang membual. Lelaki itu melempar senyum mematikan juga membuaikan disaat yang bersamaan. Jika orangnya adalah Taehyung, jika yang berdiri di sana adalah suaminya, datang menjemput dirinya untuk janji makan siang yang sebelum ia tawarkan prianya iyakan. Jungkook tak akan menghitung untuk segera berlari dan meloncat kedalam dekapan tak mempedulikan bagaimana di saat sekarang juga ada ibu mertua, kakak ipar, para keponakan dan anak muridnya. Jungkook tak akan peduli bagaimana tingkah manjanya akan terpamerkan pada orang. Karena memang begitulah ia.

Jungkook menggeleng singkat, menolak saran yang baru saja lelaki itu ringan ucapkan. "Tidak papa, hyungie sudah pesankan aku taxi. Duluan saja, takutnya malah merepotkan. Lagi pula jalan pulang kita tidak searah," dalih Jungkook engan.

Dalam lingkup berdua bersama orang lain saja ia sudah tak nyaman apalagi harus berdekatan, dalam satu mobil bersama V. Jungkook bisa-bisa mati karena terus menahan napas selama perjalanan. Entahlah, selalu ada kesan dominasi menyeramkan dan terasa begitu kuat lelaki itu tunjukkan padanya. Tapi Jungkook berpikir ini hanya sekadar perasaannya saja, V tidak melakukan banyak hal aneh selain seringnya terus mencuri lirik.

"Tidak papa sayang, lagipula tidak baik kan menolak tawaran kebaikan orang seperti itu." ibu mertuanya menyambung. "Eomma jauh percaya kau pergi dengan V dibanding di antar taxi."

Kesal, batin Jungkook dalam hati. Bagaimana bisa dunia sesempit ini. Zoe bilang pamannya akan menjemput kemari saat menjelang makan siang ke rumah karena sang ayah sibuk, dan ibunya kesusahan pergi keluar karena adiknya sakit tak mau kena tinggal. Jadi sebagai inisiatif mereka nenyuruh pamannya saja yang menjemput dan memulangkan Zoe ke rumah, sebelum dia kembali melanjutkan pekerjaannya. Tapi yang tak disangka paman yang bocah cilik yang terlihat kental dengan darah baratnya itu adalah V.

"Iya Jungkookie, ikut saja bersama Zoe dan pamannya," sekarang kakak iparnya yang menambahkan.

"Lagipula pamannya Zoe tidak keberatan mengantar Jungkookie pulang. Tidak jauh dari sini."

"Sama sekali tidak," tanggap lelaki itu senang seolah ini adalah kesempatan. Ia membantu membuka pintu mobil disamping kemudi membiarkan si cantik untuk segera masuk. "Ayo."

[C]LOSER; If We Never Fall in Love Mr. Henderson [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang