"Apa setiap hari dia juga akan mendapat ini."
"Tidak setiap hari tapi seringnya sih iya."
Pagi harinya entah kapan tepatnya Jungkook bangun dan lelaki itu terlihat lelap disamping, tidurnya nyenyak, mungkin karena dia lelap dalam larut membuat lelaki ini bangun siang. Awalnya Jungkook hanya meringsek maju, menyelami dada dan mengusal pada ketiak lelaki ini yang menguarkan bahu malah. Bermenit-menit berlalu, dan dia sudah akan menyusul lelap kembali V malah bangun dan membuat posisi mereka menjadi intin dengan saling berpelukan dan berbagi hangat. Terlampau sangat hangat mungkin hingga menjadi panas dan Jungkook yang duduk dipangkuan. Meliukkan pinggul dengan dua tangan yang seperti biasa mencekram leher.
Kantuk yang tertinggal sedikit-sedikit mengabur dan hilang. Berganti dengan perasaan hangat dan nikmat dari penyatuan yang dia dapat dari bawah. Dan sekali lagi Jungkook tak ada keinginan untuk membandingkan siapa yang paling baik dan paling menarik di antara dua orang pria yang pernah memasukinya. Meski tentu saja, sapuan juga belaian tangan V sekarang tak mungkin dapat mengalahkan apa-apa yang sudah banyak dilakukan suaminya sepanjang usia pernikahan mereka kebelakang.
V memberikan warna baru dan rasa yang belum pernah ia dapat dari suami di rumah. Ada gejolak yang tak dapat dideskripsikan hanya dengan untaian kata dengan hitungan satu dua, ini berbeda tapi tak mengalahkan rasa yang jadi kesukaannya di rumah. V tak suka bermain kasar, atau mungkin belum karena ini masih terbilang baru karena mereka melakukan dalam hitungan yang pertama pada saat tadi malam. Ada banyak hal lain yang tersembunyi dan masih V pendam dan dia akan menyimpannya tidak diwaktu sekarang. Saat dia semakin berani, saat dia tahu kapan dia bisa lancang untuk memakai tubuh orang yang sedang menungganginya tanpa dibayang-bayang takut kehilangan.
"Andai kau bisa tinggal di sini bersamaku saja," tuturnya dengan sapuan tangan yang balik mengcekram pinggang. Dia peluk dengan satu jalaran tangan dan menekannya kebawah membuat amukan si kecil yang memberontak. Dia sudah kembali merindukan rumah katanya.
"Aku ingin jika aku bisa," bahu berjengit dan bilahan bibir bawah tak sengaja ia gigit. "Tapi bagaimanapun sudah kewajibanku untuk tinggal di sana. Hyung kau harus tanggung jawab memandikanku karena mengeluarkan kembali didalam."
"Ups! Aku sengaja."
Jungkook memukul satu bahu pria itu keras. "Aah- kau memang sengaja."
V menumpu punggung lalu dengan satu hentakan ia membaringkan tubuh orang yang duduk dipangkuan tanpa melepas penyatuan mereka yang dibawah. "Aku ingin memuaskan diriku sebelum kau kumandikan dan pulang sayang."
Jungkook mengangguk dan bertingkah gemulai. "Pakai aku sepuasmu sebelum nanti aku pulang dan menjadi miliknya."
Tak lama tepat di jam delapan pagi Jungkook sudah terlihat bersih setelah mandi. Mereka jalan berdua sampai menuju pintu lobi dibawah, Jungkook sudah berkata jika pria ini tak usah mengantar tapi memaksa karena ia ingin memastikan Jungkook aman sampai dia masuk mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C]LOSER; If We Never Fall in Love Mr. Henderson [TAEKOOK]
FanficKisah ini bermula saat Jungkook mendapati suaminya pulang dengan seorang lelaki asing ke rumah. Lelaki yang sama, yang terobsesi dengannya saat pertemuan mereka dihitungan yang pertama. _____ Disepanjang tahun pernikahan yang kini beranjak usia tiga...