Aku update nih!
Ada yang nunggu nggak, sih?? 😐
Enjoy guys!
Menjelang larut malam di kediaman Mario hari itu tampak gaduh tak seperti biasanya.
Pasalnya, Nio; si anak bayi yang belum genap sebulan itu menangis keras karena terserang demam,
menyebabkan gadis muda yang mengasuhnya kelimpungan dan malah ikut menangis saking panik dan takutnya,
Hey, dia tak pernah mengurusi bayi sebelumnya, bahkan ini adalah pengalaman paling pertama ia menggendong bayi baru lahir.
"sttt sttt udah malem dek, sebentar ya Papa bentar lagi pulang, hiks.. Adek—hiks mau minum?? Hm? Sstttt"
Ia mencoba menenangkan si bayi dengan menimang-nimangnya pelan digendongan, dengan dirinya sendiri yang ikut menangis lirih karena tak tega
"Oee.. Ooee.." bayi itu terus menangis seolah mengadu bahwa ia tengah kesakitan dan tak nyaman
"Iya sayang iya, sebentar ya? Sakit banget, nak? Iya?? Cup cup cup, habis ini di obatin, ya??"
Bermula dari sore tadi Nio rewel, Haura tak ambil pusing. Pikirnya, Nio hanya rewel seperti biasa, dan akan diam lagi ketika diberi susu lalu tertidur.
Memang benar bayi itu tidur, tapi tak ada satu jam kemudian, ia kembali terbangun dan menangis, segera Haura hampiri yang mana saat itu ia sedang menyiapkan makan malam.
Saat menggendongnya, gadis itu belum ngeh jika badan si bayi panas, kemudian saat ia tengah mengganti popok, barulah ia tersadar bahwa Nio menangis bukan hanya karna popok melainkan demam.
Pertama kali dalam hidupnya, ia harus mengahadpi anak bayi yang sakit.
Langsung dengan langkah sedikit tergopoh, ia cepat-cepat mencoba menelpon ayah si bayi yang tumben malam ini pulang tak seperti jam biasanya.
Ini sudah lewat 2 jam dari seharusnya pria itu pulang ke rumah.
Tutt tut.
Percobaan pertama tak ada sahutan begitupun sampai dering yang ke lima kalinya, padahal handphone pria itu aktif
Haura kembali menekan nomor tersebut sambil menggigit bibirnya cemas, sungguh benar tak tega ia mendengar Nio menangis sekencang ini.
Tutt tuttt.
"Kamu kemana sih Mas??"
Ujarnya frustasi
Akh! Bahkan sampai panggilan yang ke 13 masih tak ada sahutan dari si pemilik nomor.
Mencoba tenang, Haura baru tersadar 'kenapa tak ke rumah sakit saja, astaga!!'
Sungguh, di hujam kalut dan panik karena Nio yang demam, menjadikan Haura blank sampai tak terpikir sampai ke situ.
"Sttt cup cup anak ganteng bunda, kita kerumah sakit ya?? Nanti Papa biar nyusul sama oma opa, tahan ya nak?,"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Second || Markhyuck
FanfictionHaura Kaluna, harus rela di nikahi Aditama Mario Arsen, yang sebelumnya adalah kakak iparnya sendiri untuk melaksanakan wasiat terakhir kakak perempuannya, Salsabila Areum. Lantas, apa pernikahan tanpa dasar cinta itu akan berjalan harmonis? Atau m...