Halooooo
Aku balik lagi nih, maaf ya lama bngt dari hari terakhir update
Masih banyak ga nih antusiasme nya buat nungguin cerita ini???? Aku harap masih. 🤗
Enjoyy!
"Rambut bunda jangan di tarik-tarik dong sayang, sakittt"
"Emwaa.. Waa"
"Iya, sakit kalau Nio tarik kayak gitu, nggak boleh lagi, ya?"
Pagi itu di kediaman Mario, tepatnya di kamar mandi, sudah ramai berisi suara Nio dan Haura yang tengah asik mandi sembari bermain.
"Tutup matanya sayang, di bilas dulu"
Si bayi menurut, raut wajahnya berganti-ganti seiring berbagai sensasi yang ia rasa.
Walaupun yang Haura pakai untuk air mandi Nio adalah air hangat, tetap saja jika lama berendam air tersebut lama-lama menjadi dingin biasa.
"Nah... Lagi lagi.. Tutup matanya.."
Dengan lembut telaten tangan lentik Haura membilas badan Nio, si bayi kesenangan lantaran bundanya menyelingi bermain.
Tangan kecil berisinya menepuk-nepuk permukaan air, hantarkan percikan kecil yang lagi-lagi dapat membuat Nio menarik lebar belah bibir mungilnya untuk tertawa.
Ditengah asik kegiatan anak-bunda itu, tak dapat dilanjutkan lama lantaran suara si kepala keluarga menggema mengintrupsi keduanya
"Iya Mas! Ini sebentar lagi!"
"Jangan di ajak lama-lama mandinya! Masih pagi!"
Gadis itu segera beranjak menjangkau handuk untuk si kecil, Nio merasa tak rela.
Ia belum puas bermain dengan anak-anak bebeknya.
Lantas, bayi gembul itu merengek-rengek meminta sang bunda tetap pada tempatnya, demi apapun Papanya sangat menganggu!
"Hngg... Ndaa!!! Nouuu!..." badannya memberontak tak mau ikut dalam gendongan sang bunda.
Sementara Haura hanya bisa menghela napas berat, susah kalau Nio sudah rewel begini
"Udah dingin loh sayang, Nio kan katanya hari ini mau ketemu Oma??" Tangannya sibuk menghanduki kepala si kecil yang sedari tadi menggeleng.
"Wawauuuu"
"Loh kok nggak mau? Nio nggak kangen Oma sama Opa?"
Kepala si kecil masih tetap menggeleng, Masih asik memusatkan atensinya untuk berbagai mainan karet dalam bak.
Haura tersenyum kecil, membujuk Nio tak akan sesusah itu
"Nggak mau beli mobil??"
Detik berikutnya, kepala kecilnya mendongak memancarkan binar tertarik.
"Bing??"
Haura mengangguk, "Kalau kita cepat-cepat kesana nanti di belikan mobil sama Opa, Nio mau??"
"Haura jangan lama-lama!!"
"Tuh Papa udah manggil, yuk, udah yuk mandinya," Segera kedua tangan gadis itu raih tubuh si kecil yang sudah tak se alot tadi.
Masuk ke dalam kamar Nio, tugas selanjutnya yang harus ia selesaikan adalah membajui si kecil, membereskan mainan-mainan yang berserakan di lantai, lalu kemudian membuat susu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Second || Markhyuck
FanfictionHaura Kaluna, harus rela di nikahi Aditama Mario Arsen, yang sebelumnya adalah kakak iparnya sendiri untuk melaksanakan wasiat terakhir kakak perempuannya, Salsabila Areum. Lantas, apa pernikahan tanpa dasar cinta itu akan berjalan harmonis? Atau m...