The Second || Markhyuck

009

Voment nya seret kayak Cinta Mario Wkwkwk

Btw Indomie Hype geprek candu bngt gasiiii??😭 aku kalau makan itu kalap ga cukup sebungkus

Typoo

             "Mas,"

"Hm?"

"Aku takutt,"

Mario mengernyit dahi bingung, matanya mengedar kesekitar luar mobil miliknya, hanya ada jejeran mobil serta beberapa orang sebagai tamu lainnya

Tak ada yang salah, pikirnya

"Takut kenapa?"

Haura di tempatnya menggigit bibir bawah, dalam kepalanya banyak terputar prasangka buruk

"Aku takut ketemu temen-temen mu,"

Mario menaruh atensi penuh pada istrinya, dahinya semakin mengerut dalam, tanda heran

"Emang temen-temen saya kenapa?? Ada mantan kamu?"

Gadis itu berdecak, "Ih! Bukan! Aku cuma... Mas.. aku...,"

"—aku cuma istri pengganti buat mu," Haura berucap lirih, suaranya pun makin mengecil di akhir kalimat

Kepelanya menunduk, masih menggigit bibir serta kedua tangannya yang memilin jari-jarinya sendiri

Mario paham, pria itu menghela napas singkat

"Kamu takut mereka mikir aneh-aneh tentang kita??"

Haura mengangguk kecil, masih dalam posisinya

Mario lantas berdecak, merasa kecemasan istrinya sebatas konyol

"Apa sih kontribusi mereka dalam hidup kita 'tuh,? Lagian besar dari garis mereka bukan golongan orang kolot yang mesti sibuk nyorot profil kehidupan orang lain,"

"Kamu istri saya sekarang, nggak ada kata pengganti atau paksa"

Mendengar kalimat yang baru saja terlontar dari bibir sang suami, Haura sontak langsung memandangnya dengan tatapan meminta penjelasan

Kalimat Mario terkesan abu-abu untuk di tuju

Mereka saling pandang, menunggu si pria melantun kan kata selanjutnya

"Kamu istri saya,"

Kalimat Mario terjeda, ia memilih mengalihkan pandangannya lurus ke arah depan

Saat ini, keduanya sudah berada di lokasi tempat acara peresmian Villa baru milik teman Mario; Bimo

Dan keduanya masih bertahan di dalam mobil tanpa beranjak karena lagi-lagi Haura di serang ambang cemas tak percaya dirinya lagi

Mario maklum, secara ia dan gadis itu memang terikat pernikahan bukan atas dasar cinta atau di ramu rencana sebagai dasar

Secara tiba-tiba, ia— terlebih Haura harus beradaptasi di lingkup baru,

Bertemu teman masing-masing seperti contohnya

Pria itu terdiam sesaat, lalu kembali menoleh pada Haura

"Karena, sekarang yang mendamping saya itu kamu."

"Altough we're not has feelings to each other," ujarnya pelan tanpa beban

Sementara gadis di samping kemudi itu mengalihkan pandangan ke depan, ia meneguk ludah kasar,

Ntahlah, ada rasa senang sesaat lalu lenyap seketika tatkala telinganya mendengar penuturan suaminya barusan

"Nggak usah takut, kita nanti pulang lebih cepat kalau kamu nggak nyaman"