Halo? Masih ada orang ngga?
TYPO
————
Tok tok tok!
"Mbak Haura... Mbak.."
Tok tok!
"Mbak Hau.. Mas Rio..."
"Tidur kali ya beb?"
Najwa mengendik bahu, kurang lebih sedari 7 menit lalu mereka menekan bell bahkan sampai mengetuk pintu pun belun ada tanda si pemilik menyaut.
"Aku gapapa kalau Nio ikut kita lagi, yang jadi masalah kasihan juga kalau dia kangen mbak Hau sampai tantrum kaya tadi,"
Najwa terkekeh sembari menciumi tangan Nio yang kini terlelap di gendongan Vano. Sepertinya bayi gembul itu lelah akibat kebanyakan menangis.
"Udah coba kamu call? Aku tadi chat mbak Haura juga belum di baca."
Vano mengangguk.
"Apa kita bawa pulang lagi? Kasihan orang tidur kita ganggu gini,"
———
"Emhh"
Haura terbangun tatkala telinga nya terasa mendengar bunyi bell.
Tangkapan matanya terasa hitam putih menyesuaikan terangnya lampu kamar.
Menoleh, wanita itu mendapati sang suami yang lelap sembari mendekap tubuhnya erat. Sebelah lengan kekar lelaki itu mengunci tubuhnya, pun dengan kepalanya yang nyaman bersembunyi di ceruk leher si wanita.
Tok tok tok!
Kali ini telinga Haura jelas mendengar bunyi ketukan pintu, tidak salah.
Tak ingin membuat si tamu berlama-lama menunggu, Haura mencoba bangkit melepaskan dekapan Mario perlahan.
"Mas,"
"Mas bangun,"
"Masss!"
"Hmhh?"
"Mas lepas dulu, ada tamu"
"Hm? Siapa?"
"Gatau, aku mau ke bawah, akh!—Mas lepas ih!"
Mario ganti terkekeh setelah berhasil meremas sebelah payudara istrinya, dengan mata yang masih setia memejam. Sementara Haura, sudah gelisah membenahi atasannya.
Wanita itu lantas terburu-buru keluar kamar tanpa melihat penampilannya
Yang mana hal itu lagi-lagi membuat Mario terkekeh.
"Cantik banget,"
————

KAMU SEDANG MEMBACA
The Second || Markhyuck
FanfictionHaura Kaluna, harus rela di nikahi Aditama Mario Arsen, yang sebelumnya adalah kakak iparnya sendiri untuk melaksanakan wasiat terakhir kakak perempuannya, Salsabila Areum. Lantas, apa pernikahan tanpa dasar cinta itu akan berjalan harmonis? Atau m...