Sebulan ●︿●
Diketik kilat, cringe, gaje.
****
TYPO
Brukk!
"E-eh sorry"
"Iya gapapa saya yang sala—"
Perempuan yang sedang membungkuk guna memunguti bawaan tangannya tersebut sontak melebarkan matanya sesaat menyadari siapa wanita cantik yang tadi tak sengaja disenggol nya.
"Hai, ketemu lagi kita"
"-Haura Kaluna."
****
"Jam berapa sekarang?"
"Maaf mas, aku bener-bener telat pulang hari ini."
Mario menutup koran yang berada di tangannya sembari memandang sang istri meminta penjelasan.
Di ruang tamu, sekitar pukul 17.43 tumben sekali istrinya itu pulang lebih lambat dari biasanya.
Sementara Haura yang tahu situasinya sekarang tak langsung menjawab, lebih memilih pamit naik ke kamar untuk membersihkan diri.
"Aku cerita—"
Selanya cepat sesaat melihat gestur sang suami yang akan mengomel panjang.
"Tapi ijinin aku mandi dulu yah mas? Aku ga kuat lengket banget, bau"
Mau tak mau, Mario mengangguk sembari mendengus pelan.
Pria itu berdiri ikut istrinya naik ke kamar mereka.
Omong-omong tentang Nio, balita belum genap setahun itu di bawa Najwa dan Vano ke kediaman mereka.
Makanya jangan heran tumben sekali Haura di bolehkan Mario pergi mengurusi distro seharian ini.
Haura keluar dari kamar mandi sekitar 20 menit, bisa dilihat di atas ranjang, berbaring suaminya yang dengan santai menonton TV.
Jika begini bisa dipastikan malam ini mereka akan tidur seranjang.
"Mas tidur di sini?"
"Hm."
"Oke,"
Gadis itu kembali berlalu masuk kamar mandi untuk berpakaian.
Tak lama ia keluar, menyisir rambut se bahunya lalu kemudian menghampiri suaminya yang masih asyik memusat atensi pada layar Televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second || Markhyuck
FanfictionHaura Kaluna, harus rela di nikahi Aditama Mario Arsen, yang sebelumnya adalah kakak iparnya sendiri untuk melaksanakan wasiat terakhir kakak perempuannya, Salsabila Areum. Lantas, apa pernikahan tanpa dasar cinta itu akan berjalan harmonis? Atau m...