004

2K 249 19
                                    





Update nih!
Semoga ga kecewa ya!
Ku tunggu feedbacknya, thank youu







Enjoy guys!




Typo bertebaran




     "Persetan dengan apapun, saya nggak pernah sudi mau menerima kamu,"

"Nggak akan pernah ada cinta di antara kita, kamu cuma adik ipar saya yang tiba-tiba terjebak menjadi istri dan ibu pengganti buat saya dan Nio,"


     Ucapan Mario tadi masih terngiang jelas dalam benaknya, tentu Haura sakit hati.

Ia tetaplah seorang wanita yang punya angan Menikah sekali dalam hidup bersama orang yang mencintai-dicintai olehnya.

"Berlaku wajar seperti dulu, kamu cuma berwajib mengasuh anak saya."

Memilih melanjutkan aktivitasnya mencuci muka, Haura menatap pantulan dirinya di cermin wastafel dalam ruang inap Nio

Haura tersenyum miris menatap tepat pada pantulan matanya di kaca, sorot rasa luka tersirat jelas disana

Ya, dia sadar.

Hadirnya yang tiba-tiba menjadi peran lain dalam hidup lelaki itu pasti masih sangat sulit diterima

"Aku maklum mas, ya memang aku ini siapa sih?," monolognya

"Kak Sasa masih segalanya buat kamu, dan tugasku dari awal memang cuma untuk mengasuh Nio," Haura menunduk menahan sesak dalam dadanya

Ntahlah, walaupun sama sekali belum ada rasa antara dirinya dengan sang suami, terlepas dari itu, ia pasti punya angan dan harap pada Mario untuk perjalanan pernikahan mereka kedepan.

"Kalaupun kamu mau pengganti Kakakku, yang kamu pilih untuk mendampingi pasti lah bukan aku, iyakan?"

"Kamu pasti rela berkelana sejauh apapun untuk mencari pengganti yang layak, yang seterek dengan kastamu, dan yang tentu juga kamu cint—"

Tok tok tok!

"Haura kamu di dalam??"

Itu suara Mario dari luar

"Iya mas! Sebentar!"

"Keluar dulu dong,! Nio nangis nih!"

"Iya aku keluar!,"

Ia menghela napas sejenak guna menghilangkan sedikit hawa sesaknya

Haura segera bergegas merapikan penampilannya yang sedikit acak-acakan, sebelumnya ia juga sudah ganti baju

Tok!!! tok!!

"Haura!!"

"IYA MAS!"

/Cklekk

Begitu pintu di buka, tepat didepan sana berdiri Mario dengan tampang datarnya

Ya, Mario memang seperti itu. Lebih-lebih sejak ditinggal istrinya

"Ngapain sih lama banget?? Nio nangis kayaknya mau susu, kamu taruh dimana susu sama dotnya??" ujarnya sembari berjalan ke arah bed tempat anaknya yang sedang menangis


"Iya sebentar, aku buatin dulu"
"Tolong gendong dulu ya, mas"

Dengan cekatan Haura menuangkan dua sendok bubuk susu formula, lalu menuang air panas setengah dari botol dot bayi itu

The Second || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang