008

2.4K 248 23
                                    





Kelamaan nggak sih aku Update nya?? 😬










           HAPPY READING





Typo!

       Malam hari nya, setelah keluarga di rumah Ferri selesai makan malam bersama, masing-masing para nggota pun masuk ke dalam kamar untuk beristirahat

Berlaku untuk pasangan Mario dan Haura, malam ini mereka berdua harus rela tidur di kamar dan ranjang yang sama

Memilih posisi ujung ke ujung dengan tengah yang di tempati Nio sebagai perantara

Baik Haura maupun Mario, enggan berinteraksi atau sekedar bersitatap barang sedetik

Ntahlah, sangat canggung rasanya karena terus teringat kejadian dewasa sore tadi,

Mario di tempatnya berkali-kali mencuri tatap ke arah istrinya, harap-harap cemas jikalau gadis itu merasa tak nyaman berdekatan dengannya

Tapi se penglihatannya, gerak gerik Haura biasa saja, hanya sikapnya yang terkesan diam dan menghindar



"Maaf."

Si gadis tak bergeming di tempat, tetap fokus pada ponselnya

"Maaf, saya khilaf. Saya betulan nggak tahu' kalau kamu lagi—" Mario tak tau harus melanjutkan kalimatnya, pria itu berdehem, matanya tak fokus dengan acak mencari objek sekitarnya

Merasa tak ada respon dari istrinya, Mario menoleh kepala manaruh atensi penuh pada Haura

"Kamu boleh marah dan pukul saya sekeras yang kamu bisa, maafin' saya Haura. Saya tau kamu pasti nggak nyaman" Mario menghela napas singkat

"Malam ini saya bakal tidur di sofa bawah," ujarnya sembari beranjak, tangannya membawa serta bantal tanpa selimut

Sebelum jauh pria itu berjalan hendak menggapai gagang pintu, suara istrinya lebih dulu mengintrupsi

"Nggak perlu, Mas. Kamu boleh tetap tidur di sini"

Mario berhenti kemudian berbalik menghadap dimana istrinya terbaring setengah duduk


"Di bawah dingin," Ucap Haura,

Mario menggeleng 

"Nggak, saya tidur di bawah, kamu pasti nggak nyaman dengan kehadiran saya"

Haura menghela napas kemudian meletakkan gawai di nakas, atensinya ia alihkan sepenuhnya pada Mario

"Kalau di bilang nyaman ga nyaman, aku bakal jawab ga nyaman, tapi ya gimana? Salah ku juga yang ceroboh."

Gadis itu menepuk pelan tempat ranjang ujung yang sebelumnya ditempati Mario

"Tidur disini aja, aku nggak papa asal kamu nggak kelewat batas kayak tadi"

Mario menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal

Ntahlah, canggung saja rasanya

Melihat sekali lagi Haura yang meyakinkan nya kembali ketempat semula dengan menepuk ranjang

Mario pasrah dan dengan berat hati— kembali berbaring di ujung ranjang tersebut

Pria itu berdehem menetralkan rasa canggung dalam dirinya

"Maafin saya Haura," ujarnya sekali lagi

Sang gadis di tempatnya mengangguk sekilas,

"Tidur mas, selamat malam," tutup lebih dulu sang gadis, menempatkan diri berbaring nyaman, menarik selimut kemudian berbalik memunggungi sang suami

The Second || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang