Kelamaan nggak sih aku Update nya?? 😬
HAPPY READING
Typo!
Malam hari nya, setelah keluarga di rumah Ferri selesai makan malam bersama, masing-masing para nggota pun masuk ke dalam kamar untuk beristirahat
Berlaku untuk pasangan Mario dan Haura, malam ini mereka berdua harus rela tidur di kamar dan ranjang yang sama
Memilih posisi ujung ke ujung dengan tengah yang di tempati Nio sebagai perantara
Baik Haura maupun Mario, enggan berinteraksi atau sekedar bersitatap barang sedetik
Ntahlah, sangat canggung rasanya karena terus teringat kejadian dewasa sore tadi,
Mario di tempatnya berkali-kali mencuri tatap ke arah istrinya, harap-harap cemas jikalau gadis itu merasa tak nyaman berdekatan dengannya
Tapi se penglihatannya, gerak gerik Haura biasa saja, hanya sikapnya yang terkesan diam dan menghindar
"Maaf."
Si gadis tak bergeming di tempat, tetap fokus pada ponselnya
"Maaf, saya khilaf. Saya betulan nggak tahu' kalau kamu lagi—" Mario tak tau harus melanjutkan kalimatnya, pria itu berdehem, matanya tak fokus dengan acak mencari objek sekitarnya
Merasa tak ada respon dari istrinya, Mario menoleh kepala manaruh atensi penuh pada Haura
"Kamu boleh marah dan pukul saya sekeras yang kamu bisa, maafin' saya Haura. Saya tau kamu pasti nggak nyaman" Mario menghela napas singkat
"Malam ini saya bakal tidur di sofa bawah," ujarnya sembari beranjak, tangannya membawa serta bantal tanpa selimut
Sebelum jauh pria itu berjalan hendak menggapai gagang pintu, suara istrinya lebih dulu mengintrupsi
"Nggak perlu, Mas. Kamu boleh tetap tidur di sini"
Mario berhenti kemudian berbalik menghadap dimana istrinya terbaring setengah duduk
"Di bawah dingin," Ucap Haura,
Mario menggeleng
"Nggak, saya tidur di bawah, kamu pasti nggak nyaman dengan kehadiran saya"
Haura menghela napas kemudian meletakkan gawai di nakas, atensinya ia alihkan sepenuhnya pada Mario
"Kalau di bilang nyaman ga nyaman, aku bakal jawab ga nyaman, tapi ya gimana? Salah ku juga yang ceroboh."
Gadis itu menepuk pelan tempat ranjang ujung yang sebelumnya ditempati Mario
"Tidur disini aja, aku nggak papa asal kamu nggak kelewat batas kayak tadi"
Mario menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal
Ntahlah, canggung saja rasanya
Melihat sekali lagi Haura yang meyakinkan nya kembali ketempat semula dengan menepuk ranjang
Mario pasrah dan dengan berat hati— kembali berbaring di ujung ranjang tersebut
Pria itu berdehem menetralkan rasa canggung dalam dirinya
"Maafin saya Haura," ujarnya sekali lagi
Sang gadis di tempatnya mengangguk sekilas,
"Tidur mas, selamat malam," tutup lebih dulu sang gadis, menempatkan diri berbaring nyaman, menarik selimut kemudian berbalik memunggungi sang suami
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second || Markhyuck
Fiksi PenggemarHaura Kaluna, harus rela di nikahi Aditama Mario Arsen, yang sebelumnya adalah kakak iparnya sendiri untuk melaksanakan wasiat terakhir kakak perempuannya, Salsabila Areum. Lantas, apa pernikahan tanpa dasar cinta itu akan berjalan harmonis? Atau m...