011

2.1K 257 29
                                    






Makasih buat yg udh ngingetin update 💟






-

Kinda spicy(?)

"Aduhhh gemes!! Coba aja gaun ku ga srobat srebet pasti udah aku kekepin!"

Pekikan gemas itu terdengar dari bibir Najwa, istri Vano yang baru saja sah beberapa jam sebelumnya

Najwa—atau akrab disapa Nana, memang terlihat seperti tipikal pribadi penyuka anak kecil, buktinya sedari tadi jika ada tamu yang membawa serta anak mereka pasti istri Vano itu menjulur tangan untuk mencubit pipi anak-anak tersebut, tak sedikit dari mereka bahkan ada yang menangis

Hal itupun berlaku pada saudara atau keponakan-keponakan Vano yang masih kecil

Tak terkecuali si gemas Nio

"Hahaha ya jangan dong Na! Mending kamu sama Vano produksi sendiri," Kekeh Haura yang sedang memangku Nio

"Waduh.. Liat nanti deh kalau hujan" Nana meringis malu, ah, apakah semua pengantin baru akan selalu di goda dengan kalimat-kalimat seperti itu?

Kalau iya, Nana bertekad hanya mau menikah sekali saja. Gadis itu geli sendiri


"Eh, btw mbak, kalau boleh tau, malam pertama sampean waktu baru nikah beneran sakit nggak sih? Atau lebih sakit pas melahirkan??"


Haura bingung ingin menjawab apa, sepertinya istri Vano ini tak tahu menahu apa penyebab dan jalan bagaimana ia dan Mario bisa menikah


Meringis kecil, Haura mengendik bahu

Respon tersebut membuat alis istri Vano mengerut tanda tak paham


"Sakit ya mbak?? Kata temen-temen ku sih tergantung partner kita kasar atau nggak, pas 'itu' udah selesai nggak sampe bengkak kan mbak??" Nana mencondongkan badannya agar lebih dekat dengan istri Mario tersebut

"Sekali keluar langsung hamil nggak mbak???"

Oh ya Tuhan... Batin Haura meringis

Mentang-mentang dalam ruangan ganti itu hanya ada mereka bertiga, mulut gadis cantik itu berujar frontal kemana-mana

Nana sedang dalam sesi istirahat serta berganti baju menjelang pestanya malam ini, dalam ruangan ganti tersebut sebelumnya tak hanya ada mereka bertiga

Nana ribut menyeret dan ingin selalu berdekatan Haura, gadis itu tak memperbolehkan istri Mario itu untuk bergabung dengan keluarga di bawah.

Membuat Haura merasa tak enak hati melihat tatapan nenek Mario yang seakan menahannya untuk tetap tinggal

Tapi apa boleh buat? Mempelai wanita si pemilik acara tak hentinya merecoki Haura, gadis cantik itu selalu beralasan ia butuh teman, dan Haura yang usianya hanya satu tahun di atasnya itu ia pilih sebagai temannya seharian ini

Oh, lain dari itu, sebenarnya Nana tahu bahwa istri dari kakak sepupu suaminya ini selalu menunjukan gurat canggung tak nyaman di dekat para tetua atau anggota keluarga yang masih baru ia temui hari ini.

The Second || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang