03: GROUND BETA

1K 158 14
                                    

Kelas di hari pertama berakhir dengan menyenangkan. Katsumi juga sempat disapa Uraraka, yang masih mengingatnya sejak ujian praktik masuk U.A.

"Waktu itu! Terima kasih banyak sudah melindungiku!" ujarnya.

Katsumi yang baru memasang tas dan bersiap pulang pun jadi terhenti. Ia mendongak, mengangguk. "Terima kasih kembali."

"Kembali ...?" gumam Uraraka dengan kepala dimiringkan, selanjutnya tersentak dan izin pulang terlebih dahulu. "Sampai jumpa besok!"

Katsumi mengangguk lagi, pergi dari kelas dengan jalan bersama Ashido dan Kirishima.

"Sampai jumpa besok!" Dua teman barunya melambai, mau tak mau membuat Katsumi balas melambai.

Besoknya, latihan bertarung yang sudah Katsumi tunggu-tunggu pada akhirnya tiba juga. Usai dari kantin, kelas 1-A melakukan pertandingan di Ground Beta dengan dampingan All Might, yaitu seorang Simbol Perdamaian.

"Kostum, ya?"

Katsumi memasang hiasan kepalanya dengan hati-hati. Sedari dulu ia sangat ingin melakukan hal-hal menyenangkan begini, bersolek dan dikagumi. Jadi ia mendesain sesuka hati, toh Katsumi tidak memiliki bakat yang harus disesuaikan terhadap diri sendiri. Dan selain kostum, ia juga mendesain sarung pedangnya agar lebih serasi.

Katsumi sebagai grup pahlawan bersama Ashido melawan Koda dan Sato yang menjadi penjahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katsumi sebagai grup pahlawan bersama Ashido melawan Koda dan Sato yang menjadi penjahat.

"Pertarungan pertama antara Midoriya dan Bakugou, ya?" gumam Katsumi. Ia bersedekap tangan, menonton pertandingan yang sudah dan selalu dinikmatinya melalui komik maupun anime itu dengan rasa berdebar. Salah satu arc kesukaannya sedang siaran langsung, tepat di layar depan matanya.

"Menurutmu tim mana yang akan menang, Katsumi?" tanya Ashido.

Katsumi melirik sekitar, sadar bahwa beberapa anak lain juga menunggu jawabannya.

"Aku suka dengan orang yang serius seperti Iida, tetapi ada Bakugou di sana. Jadi aku yakin Tim Pahlawan yang akan menang."

"Telak banget!" ucap Kirishima. "Kalau Bakugou mendengarnya, pasti sudah meledak-ledak."

Semuanya mengiyakan.

"Oh, iya!" Ashido menyentuh lengan Katsumi, menatap telapak yang dibungkus sarung tangan oranye. "Tanganmu tidak sakit, 'kan?"

"Iya, berkat Recovery Girl. Aku juga diberi bonus oleh beliau, sebuah omelan."

Recovery Girl bilang, tidak seharusnya Katsumi melukai diri sendiri demi tujuan mengalahkan orang lain. Padahal niat Katsumi baik, menegur Bakugou dan memberi bocah sombong itu pelajaran berharga.

"Namun bisa saja Tim Penjahat yang menang. Itu jika Bakugou mampu mengubah sikap dan menenangkan diri setelah kupermainkan kemarin. Tetapi kupikir, akan lebih baik Tim Pahlawan menjadi pemenang. Biar bagaimanapun, bocah sinting macam Bakugou perlu dipermalukan."

Heroes Curse [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang