Heroes Curse [√]

SPESIAL: MISI DUNIA PT.1

“Kita, Humarise, harus segera
bertindak. Meskipun itu
artinya dapat melumuri
bumi ini dengan
darah.

DEMI MENYELAMATKAN
UMAT MANUSIA.”

Katsumi menggaruk belakang kepala yang tidak gatal, merasa aneh dengan event setelah All Might turun tahta, serta Endeavor yang resmi menjadi pahlawan nomor satu Jepang, juga dirinya yang magang di tempat Endeavor.

Misi dunia, Katsumi yang berangkat lebih dulu dari jadwal, lalu berakhir diculik di negara orang.

Sepertinya kita masuk ke dalam organisasi berbahaya, Kitsune.

Katsumi melepas topengnya, menurunkan penutup kepalanya.

Tapi siapa peduli dengan event Boku no Hero Academia yang baru? Mungkin ia sedang berada dalam movie atau sebagainya karena—Flect Turn sebagai pembicara yang berada di lantai tertinggi itu berisi suara idolanya, Roronoa Zoro!

Kyaaa! Aku akan melakukan apa pun demi dirinya!

Katsumi menyentuh kedua pipinya yang memanas, mendengar suara Zoro secara langsung membuatnya gemetaran akibat hendak berdekatan.

Hei. Kau ini pahlawan, bukan? sindir Kitsune.

Sontak Katsumi terperanjat, lantas mendengkus malas. Sebelum menjadi pahlawan, aku masihlah remaja otaku pecinta Zoro.

Menjijikkan.

Katsumi memutar bola mata, mendatangi ruangan di mana Beros berada.

“Beros-sama, saya masih belum boleh minta tanda tangan Tuan Flect Turn?”

Mendengar kedatangan orang asing yang bersekolah di U.A. Jepang kini satu organisasi dengannya, pun Beros menoleh dan menggeleng.

Katsumi adalah seorang tanpa bakat dan berhasil memasuki SMA khusus pahlawan. Bukan secara kebetulan gadis itu berada di sini, katanya tersesat karena melaksanakan ujian pencarian permata dari sekolah. Selain itu, Katsumi sepertinya sungguh tak tahu apa pun tentang Humarise dan malah menggemari ideologi Flect Turn.

Di mata Beros yang sudah mencari tahu tentang Katsumi, murid U.A. tersebut bukan menggemari pahlawan, melainkan merendahkan mereka yang punya quirk. Ia memang tak punya waktu mendalami karakter Katsumi, tetapi membaca kisah singkat gadis itu di internet yang hobi bermain-main dengan murid hebat membuatnya berpikir bahwa Katsumi membenci mereka yang berbakat.

Katsumi ingin berdiri di puncak sebagai manusia tanpa quirk yang hanya tahu kerja keras. Katsumi tidak berbahaya. Dan Beros tak punya alasan untuk mencurigainya.

“Bagaimana rasanya belajar di tempat penuh quirk?”

Katsumi yang sedang mengganti jubah pertemuan dengan baju tidur pun mengangkat bahu. “Biasa saja. Awalnya saya direndahkan 'sih, secara tidak langsung. Ada yang punya quirk hebat di bawah peringkat saya, dan mereka bilang betapa memalukannya kalah dari seorang manusia tanpa bakat.”