44: KERJA KERAS

625 106 2
                                    

Akhir Maret itu datang. Perang antara pahlawan versus Liga Penjahat dan komplotan ratusan ribu pengikutnya pun tiba. Dan pada akhirnya Katsumi bergabung dengan Komisi Pahlawan Keamanan Publik demi memenuhi tugasnya sebagai pahlawan muda yang berbakat.

Tiga bulan berlalu begitu cepat. Bermodalkan latihan dan liburan yang tidak terasa, magang ekspedisi terlaksana.

Eureka bergerak sendiri meskipun ditawari bergabung dalam regu Endeavor yang paling menantang, yaitu menangkap Shigaraki. Seharusnya grup itu yang paling tidak disarankan, tetapi akan lebih berbahaya jika membiarkan Katsumi Watanabe tak diawasi.

Kenyataannya, Katsumi tidak jauh dari rekan-rekannya. Ia berada di antara barisan depan dan tengah, mengawasi setiap orang melalui kamera satelit sembari menunggu kedatangan Gigantomachia dan menjaga para pahlawan.

Akan kuperdikit korban yang jatuh.

Sejak Katsumi menghubungkan titik keluarga Endeavor, pahlawan nomor satu itu tak membiarkan dirinya keluar dari pengawasan. Bahkan ia menganggap Katsumi seperti anak kandung sendiri, yang mana membuat gadis itu jijik bukan main.

Sosok idola yang angkuh dan pantang menyerah itu telah berubah!

Katsumi menangis darah.

Dan mengenai Shoto, sepertinya Endeavor masih menyimpan informasi yang Katsumi berikan dengan rapat dari keluarganya. Soalnya tidak ada perubahan signifikan dari Shoto, masih sama polosnya dalam bersikap. Kemungkinan, Endeavor masih ragu. Seharusnya tidak, jika pria itu ingat bahwa mayat Touya tak ditemukan di manapun selain potongan rahangnya.

"Hah ... aku ingin ke pantai bersama teman satu angkatan."

Konyol. Itu terlalu sesak! bentak Kitsune. Bayangkan saja, satu angkatan ada sepuluh kelas.

Katsumi terkekeh, mengangguk setuju. Bisa-bisa satu pulau tenggelam karena kebanyakan wisatawan dari U.A. yang berkunjung.

Selain mengamati perkembangan perang, tangan Katsumi tidak berhenti bergerak dalam meretas sistem keamanan markas Paranormal Liberation Front. Ia menghapus jejak rekaman di mana Hawks melakukan pembunuhan terhadap Twice. Tidak lupa bersitegang dengan Skeptic, salah satu penjahat yang ahli teknologi. Keduanya terus mencoba saling retas satu sama lain. Namun Katsumi yakin sekali jika pihak penjahat merasa lebih jengkel dan panik ketika mengetahui juga ada pahlawan yang bergerak dalam bayang.

Sekalian bertarung melalui teknologi, tidak lupa Katsumi menayangkan seluruh pertarungan yang terjadi sekaligus memperingatkan warga untuk segera berevakuasi.

"Dimohon perhatian. Saat ini para pahlawan berusaha menghentikan amukan Liga Penjahat yang terus meresahkan masyarakat.

Saya ulangi. Saat ini para pahlawan berusaha menghentikan amukan Liga Penjahat yang terus meresahkan masyarakat.

Tujuan penjahat ialah Jaku. Saya ulangi, penjahat berniat pergi dari Kyoto menuju Rumah Sakit Jaku. Harap segera lakukan evakuasi.

Saya ulangi. Tujuan penjahat ialah Rumah Sakit Jaku. Harap segera lakukan evakuasi.

Itu saja."

Iida dan para pahlawan yang bantu melakukan evakuasi seketika tercengang kala melihat amukan monster raksasa yang ditayangkan pada layar lebar yang baru-baru ini dipasang di seluruh Jepang, belum lagi sepiker di sepanjang jalan. Seolah-olah pihak pahlawan telah merencanakan peperangan ini selama berbulan-bulan dan mempersiapkan apa yang dibutuhkan.

Lalu suara pembicara itu ....

"Ketua?!" pekik Uraraka.

Asui membenarkan. "Itu suara Ketua. Kero."

Heroes Curse [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang