31: PENERBANGAN KYUSHU

651 118 0
                                    

"Jadi kau—Watanabe yang melawan Nomu di USJ dan Eureka yang menghabisi Nomu di Hosu?"

Katsumi terkesiap, terutama saat Hawks mengetahui ulahnya yang membunuh salah satu Nomu di Hosu. Ia pikir masalah itu sudah dikubur dalam, tetapi masih ada yang tahu? Untungnya Tokoyami disuruh keluar selagi mereka berbincang berdua.

"Padahal kau tidak punya quirk, ya? Tapi mampu mengalahkan teman-teman manusia supermu, terutama anak Endeavor. Apa yang kau katakan padanya sampai-sampai anak itu mengalah?"

Hawks yang bersandar di jendela sembari menyaksikan pemandangan di luar itu meminum kopinya.

Kau ingin mengobrol tanpa melirik lawan bicaramu? Sungguh manusia tak tahu diadab.

Katsumi sama kesalnya dengan Kitsune, jadi ia memutuskan untuk diam hingga Hawks menoleh.

"Apa pertanyaanku menyinggungmu?"

"Tidak. Saya hanya menunggu Anda untuk menghadap ke sini saja."

"Ah? Maaf, maaf. Kebiasaan."

"Sebaiknya jangan pernah memperlihatkan punggung Anda pada siapa pun, termasuk orang yang Anda anggap rekan sendiri."

Hawks menyeringai setelah duduk di kursi. "Apa itu saran dari orang yang pernah ditusuk dari belakang?"

Ini adalah saran dari orang yang selalu menusuk dari belakang.

Tetapi Katsumi cuma tersenyum sebagai tanggapan.

Selama hidup di dunia penuh quirk ini, Katsumi benar-benar seperti binatang yang baru pertama kali menjejak alam bebas. Norak, sombong, liar, dan tak bisa puas.

Hawks terkekeh memandang keterdiaman Eureka. Ia melambaikan sebelah tangan, lalu bersandar pada sofa. "Mari kita lanjut, bisa kau ceritakan tentang Nomu?"

Mau tak mau Katsumi mengangguk. "Nomu yang ada di Hosu lebih lemah daripada di USJ. Menurut saya, itu seperti mereka menyiapkannya terburu-buru. Pemiliknya seorang laki-laki, mungkin lebih tua dari saya, tapi lebih muda dari Anda. Saat saya menjahilinya, dia tidak terima seperti ... anak kecil? Tapi saya merasa kalau saya memang keterlaluan. Saya bilang dia tukang rengek dan tidak punya teman."

Tiba-tiba Hawks tertawa keras dan lebar, membuat Katsumi terperanjat.

"Sempat-sempatnya kau menjahilinya di waktu krisis begitu?!"

"Terbawa suasana, soalnya saya harus melindungi teman-teman yang lain."

"Baiklah! Aku mengerti!" Hawks masih dengan tawanya kala menyudahi obrolan mereka. "Mengingat aksimu di festival olahraga, kau memang tipe manusia yang suka bikin orang lain kesal! Ha! Ha!"

Keduanya berdiri, berjalan menuju pintu.

"Oh, selain itu, apa sewaktu ditahan di penjara, Komisi Pahlawan Keamanan Publik ada yang mendatangimu?"

Katsumi menoleh, mengangguk atas pertanyaan Hawks. "Tapi pihak sekolah tak mengizinkan kami bertemu."

"Kusarankan jangan pernah menemui mereka."

Katsumi terdiam, lalu menunduk menatap kepalan tangannya. "Tentu. Saya ini jiwa yang bebas."

Hawks tercengang, lantas tersenyum senang.

"Itu bagus!"

Dan patroli mereka dimulai.

Sayap yang terhubung dengan bando di kepala membuat Katsumi bekerja ekstra lebih keras karena membagi pikiran. Ia harus melakukan semuanya secara bersamaan jika ingin terbang dan memikirkan hal lainnya.

Heroes Curse [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang