60: HILANG PENGGEMAR

426 83 15
                                    

Jika Kitsune tidak sanggup mengakhiri All For One karena pernah memiliki kenangan, maka Katsumi ingin menghabisi All For One sebab hendak membuat kenangan.

Gadis itu bertukar tatapan dengan Hawks. Meski penglihatannya hanya sebelah kanan, untuk sekarang Katsumi harus bisa memanfaatkan indra yang tersisa demi menghadapi monster di depan mata. Kedua tangan itu mengeratkan pegangan pada gagang pedang sebelum mengontrol penerbangannya menuju All For One.

Kini Katsumi dan Hawks bergantian dalam melawan All For One. Di setiap waktunya berusaha menghindar dan mengerahkan serangan, itu terus dilakukan secara berulang demi menggugurkan musuh terkuat.

Tanpa pelindung Kitsune, yang bisa Katsumi berikan benar-benar kerja keras. Ini seperti kembali ke titik nol, di mana hanya ada dirinya sendirian bersama usaha yang mengerikan.

Katsumi menahan sulur hitam selagi menanti Hawks memberikan tebasan, sementara Earphone Jack meyerang dari atas hingga pergerakan sempat lawan terhenti meski cuma beberapa detik. Namun itu berhasil membuat Hawks memisahkan lengan kiri All For One dari tubuh utama. Tanpa berpikir dua kali, Katsumi ikut maju.

Bersama Hawks, guru yang telah mengajarinya terbang, Katsumi melaju. Mereka bergiliran menebas dada All For One dengan pedang di tangan.

"Kalian sangat cepat beradaptasi, ya?! Lalat menyebalkan!"

Saat melihat sang musuh hendak mengaktifkan quirk di tangan kanan, segera Katsumi menyatukan kedua senjatanya untuk memotong lengan tersebut. Tetapi sebuah cahaya keemasan menghalanginya, hingga All For One mencengkeram tangannya, mengalirkan listrik ke tubuh Eureka.

Itu energi Kitsune.

Dalam sekejap Katsumi tersambar dari dalam, ia menyemburkan darah. Mata, mulut, hidung, telinga, dan luka yang terbuka di sekujur tubuhnya kini mengalirkan cairan merah dan berbau amis. Tetapi yang paling penting, jantungnya masih berdetak.

"Ketua!/Watanabe!"

Sayap Katsumi tidak berfungsi lagi ketika tubuhnya disingkirkan All For One dari medan perang di udara. Bisa dilihatnya ekspresi Hawks, Jirou, dan Tokoyami yang sangat syok akan kejatuhannya. Dengan pandangan merah akibat darah, Katsumi menyeringai untuk All For One.

Katsumi mengangkat tangan dengan gemetaran, memberikan telunjuk ke atas setelah kehilangan pedangnya. Ia terbatuk-batuk, meneguk amisnya darah sebelum berteriak keras hingga menyentak beberapa orang yang menonton pertarungan mereka.

"AKU AKAN KEMBALI, ALL FOR ONE!"

Melihat pemandangan di mana gadis SMA terjatuh dari langit dengan darah membanjiri tubuhnya masih tidak ingin kalah dari perang, semua orang berakhir menahan napas akibat merasa merinding.

Uraraka bergegas berlari mendatangi Katsumi yang terjun bebas tanpa pengaman, tetapi sebuah api biru berniat menyambar Ketua Kelas mereka di udara. "Ketua!" jeritnya.

Itu api Dabi, yang pemiliknya sedang ditindih oleh Endeavor yang menangis.

"Sudah cukup! Touya!"

Untungnya Katsumi sudah mengantisipasi setelah diberi peringatan oleh Kitsune. Ia melindungi dirinya sendiri dengan pemadam api mini, menyemprotkannya pada api biru Dabi.

"Jangan bercanda!"

Dabi dan Endeavor tercengang, menyaksikan Uravity yang menangkap Eureka dalam dekapan.

Sembari melepaskan sayap yang telah mati, Katsumi terduduk di tanah, ia mengacak-acak rambutnya usai menyerahkan ikat rambut pemberian Shoto pada Uraraka.

Dengan terpaksa Katsumi bangkit, mengambil salah satu pedang yang tertancap di tanah dan mengarahkannya pada Dabi yang kini mulai membakar Endeavor di atas punggungnya.

Heroes Curse [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang