01: UJIAN PRAKTIK

1.6K 175 11
                                    

Present Mic sedang menjelaskan ujian praktik untuk masuk U.A, yakni melawan robot. Kala itu Katsumi tidak begitu mendengarkan, hanya memandang tokoh favoritnya yang memiliki rambut pirang dengan model landak.

Katsuki Bakugou dari komik Boku no Hero Academia.

Dunia ini adalah hasil jerih payah Kohei Horikoshi, seorang mangaka yang karyanya Katsumi nikmati. Alur ceritanya termasuk biasa, tetapi yang Katsumi incar ialah kesenangan. Ia tidak peduli dengan teori dsb., sudah terlalu mumet dengan kehidupan, jadi cuma bisa memikirkan hiburan.

Selain itu ...,

"Mama ingin sekali menjadi pahlawan. Tetapi impiannya tidak pernah terwujud, oleh karena itulah dia ingin kita berlatih sungguh-sungguh agar bisa masuk U.A."

Katsumi melirik Rena yang bicara dengan nada sedih, seolah mengerti alasan Mama Panti memaksa mereka menerobos U.A atau sekolah pahlawan lainnya.

Sudah pasti Mama Panti salah satu anak buah All For One, bukan? batin Katsumi, tidak habis pikir.

Sayangnya, Katsumi tidak peduli entah dirinya sedang dimanfaatkan atau tidak. Sebab tujuannya untuk saat ini hanya satu, yaitu sekelas dengan sang idola.

"Okay!—Start!"

Tanpa peduli ketertinggalan Izuku Midoriya yang terheran-heran oleh pembuka ujian praktik mereka, di antara kerumunan orang-orang ini, Katsumi Watanabe menjentik bom peledak menuju ikat pinggang seorang peserta hingga menyebabkan ledakan.

Segera Katsumi berpura-pura tidak tahu atas ulahnya dengan sok mengkhawatirkan kondisi sang korban di saat peserta lain meninggalkan keduanya demi mencari poin.

"Apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja?"

Yuga Aoyama, anak yang tidak bisa mengendalikan quirknya tak pantas menjadi pahlawan. Katsumi akan mengeleminasinya, sekalian menyingkirkan mata-mata AFO tersebut dari sekolah U.A.

"I-ikat pinggangku ...!"

Ekspresi pucat dari pemuda yang tidak bisa berhenti berkilauan itu membuat Katsumi puas. Meskipun orang ini sangat terpaksa menjadi suruhan All For One, tetap saja yang mencari perkara duluan adalah keluarga Aoyama.

"Oh? Cuma ikat pinggang. Kupikir kau terluka! Kalau begitu aku pergi dulu!"

Katsumi berlari, meninggalkan Aoyama sembari mengeluarkan pedang dari sarungnya.

Sejujurnya, Katsumi mengaku sebagai anak yang tidak memiliki quirk. Memang tidak. Namun sebagai gantinya, ia berlatih keras demi menjadi yang terbaik.

"Aku benar-benar tidak tahu quirkku ...," lirih Katsumi, sok depresi.

Rena berkacak pinggang. "Kalau begitu cobalah jurus-jurus dalam komik! Mungkin nanti ketahuan quirk-mu apaan!" sarannya.

Katsumi menahan tawa, tetapi tetap mengiyakan.

"Rasengan!"

"Hadouken!"

"Gomu Gomu nooo ... Pistol!"

"Kaaa-meee-haaa-meee-ha!"

Tidak ada yang berhasil. Tentu saja. Soalnya Katsumi sesosok siluman rubah, ia memiliki sihir besar menggunakan ekor yang selalu disembunyikan agar tak dilihat mata manusia. Jadi Katsumi memilih cara lain, yaitu dengan melatih stamina dan ikut kursus kendo. Untungnya Mama Panti mau membiayai, karena melihat kesungguhan dari diri Katsumi (dalam berpura-pura). Katsumi bahkan meminta pedang pada Mama Panti, yang segera mengabulkan tanpa basa-basi.

Anak buah All For One memang beda.

SRANG!

Suara tebasan pedangnya yang berat dan terbuat dari bara neraka itu mampu menghancurkan para robot besi. Dan Katsumi terus berlari, kecepatannya tak ada yang bisa menandingi. Ia harus melampaui Katsuki agar dapat menarik perhatian sang pujaan hati.

Heroes Curse [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang