09: FESTOL PT. 1

795 132 1
                                    

"Kelas satu Yuuei, semuanya telah berkumpul!"

Sembari melakukan pemanasan kecil-kecilan, Katsumi menguap di barisan paling belakang. Ada banyak latihan yang dilakukan, terutama menguasai teknik kain milik Aizawa-sensei.

"Waktunya perjanjian pemain!" Midnight berbicara melalui mikrofon, menimbulkan kegaduhan cabul. "Harap tenang!" tambahnya.

Katsumi mendesah, menggoyangkan dua pergelangan kakinya. Sekarang gilirannya untuk tampil sebagai peringkat pertama dalam ujian praktik prodi pahlawan.

"Untuk perwakilan murid, kelas 1-A, Watanabe Katsumi!"

Kelas 1-A tersentak, menolehkan kepala mereka pada Katsumi yang lewat dan berjalan menaiki podium.

"Perempuan?!"

Beberapa murid bergumam tidak percaya, entah dengan maksud apa. Tetapi Katsumi mengabaikannya, mengetuk miknya.

"Selamat pagi—teruntuk semua orang yang ada di stadion maupun para penonton dari berbagai siaran. Perkenalkan, namaku Watanabe Katsumi, perwakilan murid dari prodi pahlawan kelas 1-A.

Sebelum itu, terima kasih banyak atas mata maupun suara yang telah dan akan kalian berikan pada kami di hari yang cerah ini. Kami harap kalian merasa terhibur dan memiliki pandangan baru setelah menyaksikan para murid bertanding satu sama lain.

Dan kepada rekan-rekan tercintaku. Mari kita ciptakan festival olahraga ini semeriah mungkin dengan persaingan yang adil. Sekian."

Katsumi menuruni stadion, kembali ke kelasnya yang bersuasana damai.

"Ketua kelas memang bisa diharapkan," puji mereka.

Tetapi Present Mic malah berkomentar, "Formal dan panjang banget!" ujarnya.

Katsumi berdecak. "Maaf, saja ...."

Midnight tersenyum. "Baiklah! Mari kita mulai pertandingannya! Ini dia!"

Sebuah layar yang akan menentukan lomba pertama sebagai babak penyisihan pun muncul, menampilkan tulisan lari halang rintang setelah seluruh lomba diputar secara acak.

"Nilai jual sekolah kita adalah kebebasan! Selama masih berada di lintasan, kalian bebas melakukan apa saja! Bersiaplah di tempat!"

Katsumi merenggangkan tangan ke bawah, menatap ekspresi tidak sabar dari teman-temannya. Untuk lomba pertama ini, sulit menghindari es Todoroki. Jadi ia berencana memulai dari belakang, atau ....

"Mana mungkin aku mengalah, bukan?"

"Start!"

Dari garis awal Katsumi menjadi yang terdepan, ia benar-benar dikejar oleh es yang dikhawatirkan.

"Seriusan, Todoroki?!"

Katsumi menoleh, menatap eksresi suram Todoroki yang seolah berniat menghabisinya.

"Dia serius ...."

Katsumi kembali menghadap depan, memeluk dirinya sendiri karena merinding. Tetapi tak ada waktu buat main-main. Segera ia menaikkan baju, mengambil kelereng hitam dari kantong kecil yang digantung di ikat pinggang dan melemparkannya pada Todoroki tanpa berhenti lari.

Tentunya Todoroki berhenti melangkah, berjaga-jaga karena Katsumi selalu menghadirkan kejutan untuk mereka. Namun setelah cukup lama menunggu, benda bundar yang jatuh beberapa kaki di depannya itu tak mengeluarkan apa pun.

" ... sial!"

Katsumi menahan tawanya.

"Eraser Head, kudengar darimu kalau Watanabe sering menjahili Bakugou, tapi sepertinyadia baru saja menjahili Todoroki ...?"

Heroes Curse [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang