Malam itu, sebuah kereta tua melesat dengan kecepatan dibawah rata-rata melewati kaki gunung di pulau Jeju.
Tidak ada penumpang lain kecuali seorang gadis belia yang tengah tertidur. Dia terpaksa menaiki kereta tua ini karena hanya kereta inilah yang memiliki jadwal keberangkatan menuju tempat tujuannya.
Tempat kecil di sekitar pegunungan Halla, dimana jarang sekali ada kendaraan yang dapat pergi kesana.
Keberangkatannya bukan tanpa alasan.
Karena satu-satunya sekolah yang mau menerima gadis bodoh itu hanyalah sekolah terpencil ini.
Harus kalian ketahui, gadis ini telah gagal masuk ke berbagai sekolah dan satu-satunya cara agar diterima dengan membayar mahal sekolah, tentunya dia tidak bisa melakukannya karena keluarganya terbilang tidak mampu.
*Tuuuuuuttt
"Omona!" Gadis itu langsung terbangun akibat suara nyaring pluit kereta setibanya mereka di stasiun.
*Krakk
"Uaaah! Kacamata ku!!" Serunya saat ia tidak sengaja menginjak kacamata nya hingga terbelah menjadi dua.
"Ahh eotokhae?? Aku tidak bisa melihat jelas tanpa kacamata ku."
Gadis itu pun menyeret kopernya keluar dari kereta sambil meratapi kacamata tebalnya yang rusak.
Dilihatnya sekeliling stasiun yang gelap dengan papan penanda arah yang tidak terbaca olehnya.
"Seharusnya asrama sekolah ku tidak jauh dari stasiun, tapi apa aku bisa kesana tanpa tau arah?"
"Aishh... Disaat ini GPS pun tidak berfungsi karena tidak ada sinyal."
"Ah molla! Aku akan mencari jalan sendiri!" Gerutunya, menyeret kopernya menuju jalan setapak yang mengarah ke dalam hutan.
Gadis itu dengan beraninya melewati hutan gelap hanya menggunakan penerangan dari handphonenya. Tidak takut apa yang akan muncul karena saat ini dia seperti orang buta yang tidak dapat melihat apapun dalam kegelapan.
Mungkin pengecualian untuk pendengarannya, saat indra penglihatannya menurun maka indra pendengarannya akan sangat tajam.
*Ssrk*Srakk
"Mwoya? Suara apa itu?" Ucap gadis itu menyoroti sekelilingnya dengan cahaya handphonenya.
Penglihatannya sungguh buram, satu-satunya yang ia lihat hanya sebuah bayangan hitam dari balik pohon. Seperti sedang memperhatikannya dari jauh.
"A-apa ada orang disana?" Tanya gadis itu.
Sayangnya bayangan itu langsung menghilang saat gadis itu berjalan mendekatinya.
"Apa aku salah lihat?"
Gadis itu pun melanjutkan perjalanannya dan selama di perjalanan, bulu kuduknya terus merinding seperti ada sesuatu yang tengah mengikutinya.
Karena takut terjadi sesuatu yang mengerikan, gadis itu mempercepat langkahnya.
Bayangan itu pun menyamakan kecepatannya dengan sang gadis. Semakin cepat ia berjalan, maka semakin cepat pula bayangan itu mengejarnya.
"Hahh! Hah! Berhenti mengikuti ku!" Seru gadis itu mulai berlari sangat cepat hingga tidak sadar ada seseorang didepannya.
*Bruk*Gubrak*
"Arrhh... Yak! Berhati-hatilah saat jalan!!" Teriak seseorang yang ditabraknya.
"Ah maafkan aku. Aku tidak sengaja!" Gadis itu langsung memungut kembali barang orang yang ia tabrak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Academy
FanfictionDahyun seorang siswi manusia, tidak sadar telah memasuki sekolah khusus untuk para monster dikarenakan kebodohannya. Mampukah ia bertahan hidup hingga kelulusan?