Where are you

595 99 14
                                    

Author pov

"Hiyah!"

Suara pecutan serta derap kaki kuda bergemuruh di sepanjang hutan kematian.

Sosok bertudung hitam memacu kudanya agar melompati pohon tumbang, melewati hutan ini tidaklah mudah karena banyak sekali halauan rintangan.

Akan lebih mudah sampai jika dia berlari sendiri. Tapi itu akan memakan waktu lebih lama.

Sosok itu tidak dapat membuang waktu untuk menyampaikan informasi yang sangat genting.

Ditariknya tali pengekang beriringan dengan suara ringkikan kuda sesampainya di depan pintu gerbang kastil.

Sosok itu melompat turun, menyibakkan jubahnya, kini terlihatlah sosok yeoja dengan setelan pelayan.

Ia berlari secepatnya menuju kedalam kastil untuk menemui sang majikannya.

"Samonim!" Seru pelayan itu sesampainya di kamar utama.

"Eoh? Yuqi-ah, kau datang lebih cepat dari biasanya. Bagaimana dengan tugas mu?" Tanya Miyeon seraya menyesap secangkir red wine di tangannya.

"Ini gawat!" Pelayan itu segera berlutut dihadapan majikan.

"Ada apa?"

"Ini tentang nona muda..." Ucapnya sedikit ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Kenapa dengan putri ku?"

"Dia telah melakukan kesalahan."

"Memangnya apa yang dia perbuat? Bolos sekolah seperti biasa atau berkelahi dengan monster lain?" Miyeon kembali bertanya.

"Dia tidak mungkin melakukan masalah besar bukan?" Lanjut Miyeon dengan hawa membunuh.

"Uhm... M-maafkan saya karena tidak dapat menghentikan nona muda." Yuqi segera bersujud ketakutan.

"Katakan."

"Nona Sana secara terang-terangan melangsungkan pertunangan dengan seorang siswi."

*PYAR!

Cangkir wine itu pecah di genggaman sang majikan. Dengan tatapan shock wanita itu berjalan menghampiri pelayannya.

Ditariknya sang pelayan agar berdiri menghadapnya langsung.

"Mwo? Kau bilang apa barusan??" Miyeon menatap lekat pelayannya.

"Maafkan saya samonim..."

"Katakan jika itu bukan kebohongan. Atau ku potong lidah mu!" Ancam sang majikan.

"S-saya melihatnya sendiri... Nona muda mencium seorang siswi di depan seluruh murid." Jawabnya gemetar ketakutan.

Detik itu tubuh sang pelayan melayang jauh membentur dinding hingga hancur lebur.

Wanita itu tidak dapat mengontrol emosinya begitu mendengar kabar mengenai putrinya. Tidak di sangka, anaknya diam-diam melanggar larangannya.

Pantas saja sikapnya begitu aneh kala kunjungannya kemari.

"Cepat bersihkan kekacauan ini. Dan bawa gadis yang kau maksud kemari secara diam-diam."

"Ugh... T-tapi samonim..."

Sang pelayan berhenti berbicara ketika mendapatkan tatapan menghunus dari wanita itu.

Dia tau, jika ada sepatah kata lagi yang keluar dari mulutnya. Sang majikan pasti akan melemparnya kembali. Maka dari itu dia hanya dapat menunduk pasrah.

"Jangan sampai keluarga besar sampai mengetahui hal ini. Terutama kakek tua itu." Peringat Miyeon sebelum pergi dari hadapan pelayannya.

Yuqi terduduk lemas. Bagaimana ia harus menjalani tugas yang begitu berat ini?

Monster AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang