Enemy's plan

711 125 16
                                    

Dahyun pov

*Bruk*

Tubuh ku tersungkur bersamaan dengan buah apel yang terhempas entah kemana akibat tubrukan yang begitu keras.

"Haha! Mian!" Gelak tawa Jeongyeon melompat keluar melewati jendela dengan kondisi naked.

"Yak! Yoo Jeongyeon-ssi!! Berhenti!!!"

"Cepat tangkap dia!! Jangan biarkan werewolf bugil itu berkeliaran di sekitar sekolah!!"

Aku kebingungan karena para anggota OSIS berbondong mengejar werewolf itu melompati jendela.

"Aishh lihatlah apa yang mereka perbuat pada apel ku..." Rutuk ku melihat kondisi apel yang telah terinjak-injak dan hancur.

Bagaimana aku menjelaskan ini pada Sana eonni nanti.

"Dahyun-ah..."

"Omo, kamchagiya!" Kaget ku tidak menyadari keberadaan vampire itu di belakang ku.

"Apa yang terjadi? Kenapa tempat ini berantakan sekali??" Tanya Sana melihat sekeliling.

Sebelum dia sempat melihat sisa apelnya, langsung saja ku tendang menggunakan kaki ku menjauh.

"Eoh barusan anggota OSIS sedang mengejar Jeongyeon Sunbae." Jelas ku.

"Dia tidak melukai mu kan!?" Tanya Sana khawatir.

"U-uhm... T-tidak... Aku baik-baik saja hehe..."

"Syukurlah. Baru saja ingin ku kejar anjing gila itu."

"Eonni tidak perlu repot melakukan itu. Ngomong-ngomong, apa eonni berhasil menemukan haelmoni barusan?"

"Sialnya tidak. Dia berhasil meloloskan diri ke hutan." Sana berjalan semakin dekat kearah ku, merapihkan helaian rambut yang sedikit berantakan.

"Mulai sekarang kau harus berhati-hati pada monster yang menawarkan makanan padamu, mengerti?" Sana menatap ku penuh perhatian.

*Blush*

Aku tersipu begitu sana menyibakkan rambut ku kebelakang telinga.

Omo, kenapa dia terlihat semakin mempesona tiap harinya. Gemerlap rona matanya begitu indah berada di kegelapan malam, sementara bibir bervolumenya terlihat sangat menggoda.

Ugh, rasanya jantung ku tidak kuat jika terus berdekatan dengannya.

Pesonanya membuat ku gila.

Apa dia tidak tau, tidak semua orang kuat dengan perlakuannya ini.

"Dimana teman bodoh mu itu hum? Bukankah sudah ku perintahkan padanya untuk menjagamu?"

Ku alihkan pandanganku dari tatapan vampire itu."E-euhm.. Mina eonni tadi datang menjemputnya untuk memeriksa tubuhnya, jadi dia pamit lebih dulu..." ucap ku gugup.

"Benarkah? Kau tidak sedang melindunginya kan?"

"T-tentu saja tidak! Aku bicara jujur!" Seru ku.

Sana pun mendekatkan wajahnya padaku. "Lalu kenapa kau tidak menatapku saat berbicara?" Tanya Vampire itu menatap ku curiga.

Jarak wajah kami begitu dekat sampai aku tidak berani untuk bernafas didepannya.

Aku mencoba mendorong tubuhnya agar memberikan sedikit ruang. Namun vampire itu tidak beranjak barang seinci pun dari hadapanku.

Sebenarnya dia ini terbuat dari apa eoh?? Kenapa berat sekali!?

"Jawab pertanyaan ku." Sana menggenggam tangan ku yang berusaha menjauhkannya.

Monster AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang