The Witch

906 161 29
                                    

Siang berganti malam, setelah selesai menyiksa dan menggantung tubuh Momo di alun-alun kota. Sana langsung menyeret Dahyun kembali pulang ke dormnya.

Beruntunglah ada Jeongyeon yang setia menahan ledakan amarah Sana. Jika tidak, entah apa yang akan vampire itu perbuat pada sang Scubus.

"Kau bisa kembali, terima kasih untuk bantuannya." Ucap Sana pada Jeongyeon.

"Tidak secepat itu nona, aku ingin menagih janji mu."

"Ah aku hampir lupa, ambil ini." Sana melempar tulang pada Jeongyeon sebagai imbalan telah membantu melacak Dahyun.

"Woof!!"

"Jika kurang, lahap saja Scubus itu." Ucap Sana sebelum menutup pintu kamar.

Kembali pada masalahnya. Didorongnya gadis manusia itu agar duduk di atas ranjang, lalu menatapnya dengan ekspresi tidak bersahabat.

"Apa ada yang ingin kau sampaikan padaku?" Tanya Sana sambil bersedekap dada.

Dahyun menelan salivanya untuk kesekian kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dahyun menelan salivanya untuk kesekian kalinya. Aura Sana bukan main. Hanya melalui tatapannya saja dapat membuat gadis manusia itu bercucuran keringat dingin.

"M-mianhae..." Ucap Dahyun terbata.

"Bukankah sudah ku peringati agar tidak dekat-dekat dengan Scubus itu?"

Dahyun mengangguk pelan. "Aku tau."

"Lalu?"

Dahyun mengigit bibirnya. Tidak mungkin ia berkata jujur jika sebenarnya dia ingin melarikan diri dengan pergi bersama Momo. Sana pasti akan semakin marah padanya.

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa, tiba-tiba dia menerobos masuk ke kamar dan menghipnotis ku."

"Kenapa kau tidak berusaha membangunkan ku?!" Seru Sana meninggikan suaranya.

"Aku tidak ingin mengganggu tidur eonni." Jawab Dahyun takut.

Sana menghela nafas kasar, berjalan mendekati Dahyun.

"Apa kau belum sadar juga jika kau hampir mati eoh!?" Bentak Sana mengangkat dagu Dahyun.

Gadis itu menatap Sana dengan mata berkaca-kaca. Rasa takutnya pada senior itu semakin meningkat ketika menatap mata menyeramkannya.

"Hiks... Mianhae..." Isak tangis gadis itu.

Sana yang melihat hal itu langsung salah tingkah dan merasa kebingungan. Baru kali ini dia melihat seseorang menangis karenanya.

Apa dia bersikap terlalu kasar pada gadis manusia itu?

Apa teriakannya terlalu kencang??

Nyatanya Dahyun hanya takut padanya.

"Y-yah! Kenapa kau menangis!??" Seru Sana panik.

"Museowo~ huhuhu..." Isak tangis Dahyun semakin kencang.

Monster AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang