Fiance

732 78 20
                                    

Author pov

Burung gagak berterbangan begitu langit senja berganti malam.

Sosok pria tinggi berkulit pucat berjalan menuju ruang kepala sekolah, setelah puas menghabiskan waktunya berkeliling seharian.

Suara derit pintu terdengar begitu dia membukanya.

Diketuknya peti mati yang bersandar pada dinding. Tidak lama kemudian peti itupun terbuka seiring dengan debu yang berjatuhan.

"Siapa yang berani membangunkan ku?"

"Maaf menggangu tidur mu Junho-san." Ucap pria itu.

"Sudah berapa lama aku tertidur?" Pria bernama Junho itu meregangkan tulangnya setelah keluar dari peti.

Biarpun umurnya telah menginjak ribuan tahun, wajah tampan awet mudanya tidak pernah luntur.

"Kurang lebih sekitar 10 Tahun."

"Sebaiknya kau punya alasan bagus karena telah mengusik waktu istirahat ku." Junho menatapnya tajam.

"Tidak ada. Aku hanya ingin menyapa kakek dari calon istri ku. Apa aku salah?"

Rona mata Junho berubah menjadi merah kelam. Dalam hitungan detik ia berpindah dan melayangkan pukulan pada pria itu.

Suara ledakkan akibat tekanan yang begitu dahsyat dapat terdengar hingga keseluruh penjuru Sekolah.

"Nyali mu cukup besar anak muda..." Ucap Junho melihat serangannya ditahan oleh pria itu.

"Terima kasih atas pujiannya. Kurasa tangan ku akan langsung patah jika anda serius ingin membunuh ku."

"Ahahaha! Aku menyukai mu Jinyoung-ssi! Tidak ada vampire lain yang bisa menahan serangan ku selain dirimu!" Junho menepuk-nepuk pundak pria itu dengan bangga.

"Jadi apa kau sudah bertemu dengan cucu ku?"

"Belum, aku ingin memberikan kejutan padanya. Sekaligus merencanakan pernikahan setelah kelulusannya."

"Apa kau ingin bantuan ku?"

"Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri. Keunde ada sesuatu yang ingin ku tanyakan..."

"Apa itu?"

"Apa anda membiarkan manusia berkeliaran di tempat ini?" Lanjut Jinyoung.

"Bicara apa kau ini, tidak akan pernah ada manusia yang berani menginjakkan kakinya di tempat terkutuk ini."

Jinyoung terdiam sejenak memikirkan perkataan sang kepala sekolah.

"Kenapa? Apa kau melihat ada manusia di perjalanan kemari?"

"A-aniyeo. Sepertinya aku terlalu lama hidup berdampingan dengan manusia, jadi agak sensitif dengan bau mereka."

"Kau tidak perlu cemas, tempat ini dijaga ketat oleh malaikat maut. Dia akan langsung membunuh manusia yang berani melewati batas." Jelas Junho.

"Maksud anda, mahluk bersayap dengan tanduk besar di kepala mereka?" Terka Jinyoung.

"Kau mengetahuinya?"

"Tidak banyak. Aku beberapa kali menjumpai mereka di rumah sakit."

"Entah kenapa mereka tidak pernah menampakkan diri di hadapan manusia. Tapi sangat peduli pada hidup dan mati manusia."

"Memangnya apa yang kau harapkan dari mahluk anti sosial itu? Jika mereka menunjukkan diri, banyak manusia yang terkena serangan jantung."

🕷🕷🕷

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Monster AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang