Distance

1K 119 25
                                    

Author pov

Sebuah kereta kuda terhenti tepat di depan gerbang sekolah.

"Kita sudah sampai nona." Ucap yuqi dari kursi pengemudi.

"Kajja Dahyun-ah." Sana menggandeng tangan gadis itu turun.

"Ada lagi yang anda inginkan nona?" Tanya sang pelayan.

"Tidak, menjauhlah dari area sekolah. Jika kau berani menculik Dahyun lagi. Akan ku beri perhitungan padamu." Ancam Sana memberi peringatan pada pelayanan itu.

"Ne, algesumnida." Sang pelayan segera memutar balik kereta kuda itu lalu menghilang di balik kabut.

"Akhirnya kau sampai juga..."

Dahyun menoleh pada sumber suara, disana telah berdiri sosok penyihir yang sudah lama menunggu kedatangan mereka.

"Jihyo Sunbaenim apa yang kau lakukan disini?" Heran Dahyun.

"Aku hanya ingin menjemput kacung ku." Ucapnya santai.

"Kacung?" Bingung Dahyun. Diliriknya ke kanan dan ke kiri, mencari sosok yang dimaksud oleh jihyo.

"Kemarilah." Titah Jihyo.

Betapa terkejutnya gadis manusia itu begitu Sana berjalan menghampirinya dengan raut wajah kesal.

"Apa mau mu." Gerutu vampire itu.

*Plak*

Dahyun ternganga, melihat penyihir itu menampar wajah Sana dengan keras. Apa dia sedang mencari gara-gara dengan vampire itu?

"Jangan pernah berbicara dengan nada seperti itu padaku." Ucap jihyo menoyor dahi sangat vampire menggunakan jari telunjuknya.

Kini Dahyun menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia begitu shock melihat sikap Jihyo yang begitu berani. Hanya saja yang membuatnya bingung kenapa Sana diam saja saat diperlakukan seperti itu.

"Wae? Kau tidak senang? Ingin menghajar ku?" Sindir Jihyo.

"Ani."Vampire itu memaksakan senyumnya walaupun terlihat jelas urat kekesalan pada dahinya.

"Bagus, kalau begitu ayo pergi. Aku punya segudang jadwal penting." Ujar Jihyo.

"Tunggu, sebenarnya apa yang terjadi disini. Kemana sunbae ingin membawa Sana eonni?" Tanya Dahyun.

Penyihir itu berbalik, menunjukkan smirk andalannya seraya menepuk kepala Sana.

"Mulai sekarang kekasih mu akan menjadi budak ku. Jadi maaf saja, dia tidak bisa mengasuh mu sepanjang hari."

"Mwo!? Eonni apa yang dikatakan itu benar?" Kaget Dahyun.

Vampire itu terdiam, memalingkan pandangannya kearah lain. Sikapnya begitu aneh sejak berada di perjalanan, jadi ini maksudnya.

"Pfft- jika ini tidak benar. Tidak mungkin aku bisa melakukan hal seperti ini bukan." Jihyo menekan kepala Sana agar menunduk secara paksa.

"Eonni kenapa kau diam saja... " Lirih Dahyun begitu sedih melihat Sana hanya diam disaat Jihyo bersikap seenaknya.

"Mianhae." Ucap Sana tanpa suara.

"Bwahahaha melihat dirimu yang begitu menyedihkan adalah hal terbaik untuk ku!" Gelak tawa Jihyo.

"Kenapa sunbaenim melakukan ini padanya!?" Seru Dahyun tidak terima.

"Kau bertanya kenapa? Ingin mendengar alasannya??" Ucap Jihyo menyeringai.

Detik itu Sana langsung menggenggam lengan penyihir itu untuk menghentikannya.

"Ah maaf, sepertinya aku tidak bisa mengatakan alasannya. Aku sudah berjanji pada kacung ku." Ucap penyihir itu.

Monster AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang