5.🤵👰

1.3K 141 1
                                    

Malam kini menyapa para penikmat nya. Sinar teduh dari sang rembulan yang bercampur dengan hembusan angin yang dingin tidak mempengaruhi suasana tegang yang tercipta di ruang keluarga itu.

Kedua orang itu hanya diam melakukan aktivitas mereka. Yang satu sibuk berkutat dengan laptop yang berada di pangkuannya, sedangkan yang satunya hanya diam menikmati siaran televisi yang sedang menyala.

Bukan menikmati sih, tapi lebih tepatnya dia sedang menatap kosong layar datar itu. Karena sedari tadi dia sedang melamun, memikirkan bagaimana kabar kakaknya yang jauh disana.

Dddrrrtt

Dddrrrtt

Ponsel nya Mashi terus bergetar membuat Yoshi yang sedang konsentrasi pun terganggu, karena Mashi tidak kunjung mengangkat panggilan di telpon itu.

Dilihatnya Mashi hanya diam sambil menatap layar televisi atau yang lebih tepatnya melamun. Dia menghembuskan nafasnya, lalu melemparkan sebuah pulpen yang ada di genggaman nya ke kepala Mashi.

Bugh

"Awh" ringis Mashi yang tersadar dari lamunana nya karena lemparan Yoshi tepat mengenai kepalanya

Mashi pun menatap Yoshi sinis dan dibalas tatapan melirik ke arah ponsel nya yang ternyata sudah berbunyi sedari tadi.

"Eh, maaf" ucap Mashi merasa tidak enak

Pucuk dicinta, ulang pun tiba. Yang di lamunin pun akhirnya nongol juga, panjang sekali umur Park Jihoon ini. Tanpa menunggu terlalu lama, Mashi akhirnya mengangkat panggilan dari seseorang yang dirindukannya saat ini.

"Halo kak" ucap Mashi menatap layar ponselnya yang memperlihatkan wajah kakak nya yang di rindukan dan wajah adiknya yang menggemaskan

"Halo dek, gimana kabarmu? Sehat?" Tanya Jihoon disana

"Sehat kak, kabar kakak disana gimana?" Tanya Mashi balik

"Syukurlah sehat, soalnya kan kakak sekarang udah ada yang ngurusin" ucap nya menggoda kedua adiknya

"Oo, jadi selama ini Junghwan sama kak Mashi gak ngurusin kakak gitu? Oke cukup tau" celetuk Junghwan tidak terima

Mashi sesekali melirik ke arah Yoshi yang sedang bekerja itu, takut dia kalo mengganggu ketentraman Yoshi. Tapi Yoshi tidak menunjukkan tindakan apapun hanya fokus pada laptopnya.

"Hahaha" Jihoon tertawa lepas melihat wajah kesal adiknya yang sudah lama tidak dia lihat, biasanya setiap hari dia akan di suguhi pemandangan menggemaskan dari dua orang tersayang nya secara langsung. Namun sekarang sudah tidak bisa lagi "maaf ya adikku. Kakak cuman bercanda doang" dia berusaha mengontrol tawanya karena takut adiknya beneran ngambek samanya.

Soalnya jika Junghwan sudah ngambek hanya bisa di bujuk dengan donat, yang jadi masalah nya Jihoon gak bisa ngasih donat itu secara langsung ke adiknya yang paling bontot itu.

"Oiya kak, kak Hyunsuk mana?" Tanya Junghwan

Mendengar nama Hyunsuk disebut, Yoshi terdiam sejenak. Nama yang tersimpan dihatinya. Sosok yang begitu dia amat cintai tapi sosok itu jugalah yang menyebabkan luka terdalam di hatinya.

"Kak Hyunsuk lagi ke dapur buat kopi untuk kakak" ucap Jihoon

"Enak banget yang udah nikah itu, semuanya serba disedia-"

"Siapa Hoon?" Tanya seseorang lain di sebrang sana

"Ini dia orangnya, sini yank. Junghwan nyariin kamu" ucap Jihoon menatap sosok yang sudah sepenuhnya jadi pemilik hati

"Oo, hai Junghwan, hai Mashi" sapa seseorang yang ada disebrang sana

Yoshi menutup laptopnya kasar, dia sudah tidak bisa fokus lagi. Awalnya dia sudah berusaha fokus, namun saat mendengar suara dari seseorang yang begitu dia rindukan sekaligus dia benci membuat pertahanan dirinya runtuh.

Istri Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang