19.🤵👰

858 112 4
                                    

Kalian pikir Mashi akan menerima semua pemberian bunga, makanan, boneka, atau apalah itu dari Haruto?

Jawaban nya salah besar, dia akan selalu memberikan nya itu pada rekan kerja, pasien dan anak-anak yang ada di sana.

Seperti sekarang, bunga mawar biru yang memenuhi ruangan nya Mashi bagikan pada pasien yang ada di rumah sakit itu.

"Ini untuk anda, bunga yang indah seperti orang nya" ucap Mashi menghibur seorang anak kecil yang cantik penderita kanker otak

"Terimakasih dokter" ucap Mashi menggusak sayang kepala anak itu

Tentu saja membuat pasien itu senang, box makanan tadi dia berikan pada tukang bersih-bersih yang lain.

"Pak, ini ada box makanan yang saya beli tadi untuk bapak" ucap nya menyerahkan box makanan tadi pada seorang pekerja kebersihan disana

"Terimakasih buk" ucap pekerja itu terharu

"Sama-sama pak" balas Mashi tersenyum manis

Mashi tidak ingin menerima apapun pemberian yang diberi Haruto padanya. Bagi nya itu tidak pantas dilakukan Haruto pada nya.

Semua hal itu di lihat Haruto dari jauh. Bukan nya marah, Haruto malah tersenyum manis dengan perbuatan Mashi "see? Bagaimana aku tidak semakin cinta padanya? Dia selalu mementingkan orang lain daripada dirinya" puji Haruto pada sosok yang sedang bermain dengan anak kecil di taman rumah sakit

Definisi gila karena cinta yang sesungguhnya.







Esok pagi nya saat menyiapkan menata sarapan pagi di meja makan, Asahi berlari sambil berteriak memanggil nama nya.

"Mashi... Mashi" panggil Asahi tergopoh-gopoh

Mashi yang sedang menyiapkan sarapan pagi bersama Junkyu pun menoleh padanya.

"Ma hah shi, ini ada hah telpon dari bang Yoshi" ucap Asahi terengah-engah karena capek berlari, dia juga menyerahkan telpon miliknya pada Mashi

Dengan ragu Mashi pun mengambil telpon itu "i-iya kak"

"Sedang apa?" Tanya Yoshi dari sebrang sana

"Hah?"

Helaan nafas terdengar dari sebrang sana "sedang apa Mashi? Sedari tadi aku menelpon ke nomormu kenapa gak di angkat?"

"Maaf kak, aku sedang memasak untuk sarapan, terus handphone nya aku tinggal di kamar, jadi nya aku tidak tau kalo kakak nelpon, maaf ya kak" ucap Mashi sendu

"Tidak apa. Oiya, hari ini kau tidak usah ke rumah sakit"

"Kenapa gitu kak?" Tanya Mashi bingung

"Aku sudah meminta winter untuk mengizinkan mu hari ini cuti dari semua jadwal mu di rumah sakit karena aku siang ini sudah sampai Korea, jadi aku mau kau menjemput ku di bandara" jelas Yoshi

"Baiklah kak kalau begitu" senyum kecil terbit di wajah Mashi

"Yasudah, kalau begitu aku tutup dulu" ucap Yoshi dan setelah nya sambungan panggilan itu terputus

Selesai percakapan itu, Mashi pun kembali menyerahkan handphone itu pada pemilik nya.

"Ini sa"

"Apa kata kak Yoshi?" Tanya Asahi penasaran

"Kak Yoshi hari ini pulang, nanti siang dia minta aku jemput dia di bandara" ucap Mashi

"Boleh aku ikut menjemput nya?" Asahi meminta izin

"Apa kau tidak ada janji bertemu hari ini?"

"Itu mah gampang, tinggal bilang aja aku ada urusan mendadak" ucap Asahi mengedip kan sebelah matanya dan di respon mengangguk dari Mashi

Istri Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang