13.🤵👰

963 123 13
                                    

Riuh tepuk tangan menggema di dalam gedung, membuat kesadaran Mashi kembali dari lamunan nya yang sempat pergi entah kemana.

Sebuah pelukan mendadak dia terima dari seseorang yang sedari awal selalu berada di sampingnya, orang itu bahkan menggenggam erat tangan Mashi seperti enggan membiarkan Mashi untuk pergi beranjak dari nya walau hanya sesenti.

"Akhirnya, mereka menikah juga Mashi" ucap orang itu memeluk diri nya

Mashi pun mengalihkan pandangan nya menuju altar, terdapat sepasang kekasih yang kini sudah resmi menjadi sepasang suami istri.

Tanpa sadar, air mata tergenang dari pelupuk mata nya. Rasa sesak yang sedari tadi dia tahan kini melingkupi relung hati nya.

Rasa itu sudah lama hilang sejak peristiwa dulu, namun entah kenapa rasa sakit itu kembali muncul saat melihat sosok yang menjadi bagian dari cerita masa lalu nya itu bahagia dengan orang lain.

"Kau menangis?" Tanya Asahi sedikit terkejut melihat sisa genangan air mata di wajah nya "aku juga" tersenyum bahagia, Asahi pikir Mashi menangis karena bahagia seperti dirinya dan ibu nya. Padahal Mashi menangis karena hal yang lain.

Mereka asik dengan dunia mereka sendiri, sampai tidak sadar sepasang pengantin baru yang menjadi topik pembicaraan mereka kini berjalan menghampiri mereka.

"Oto-san, oka-san" panggil mereka begitu tiba di hadapan mereka

"Ah, anakku. Selamat atas pernikahan kalian" ujar Jisoo menyambut baik Haruto dan Junkyu, tak lupa juga membubuhi mereka dengan ciuman di pipi kanan dan kiri mereka

"Terimakasih oka-san" balas sang pengantin

Mereka secara bergantian memberikan selamat dan petuah pada pengantin baru itu, hingga tibalah giliran Mashi.

Mashi tersenyum melihat pancaran wajah bahagia teman barunya itu yang kini telah berstatus sebagai istri. Dengan sekuat tenaga Mashi bertahan, berpura-pura ikut bahagia dalam lingkaran kehidupan saat ini.

"Selamat ya, aku turut bahagia" ucap Mashi pada junkyu

"Terimakasih Mashi, tak ku sangka kau ikut hadir" balas Junkyu dengan bahagia

"Hey, bagaimana dia tidak datang? Dia itu istri dari kakak suami mu, berarti dia juga sudah menjadi bagian dalam keluarga Kanemoto" saut Asahi

Mashi tidak membalas guyonan mereka berdua, hanya di senyuman manis miliknya sebagai balasan. Kini, saat yang paling dia tidak inginkan. Bertemu tatap dengan seseorang yang pernah menorehkan kisah pahit dalam hidupnya.

Tatapan mereka bertemu dan beradu pandang, sampai tidak tahan Mashi mengalihkan tatapan yang di berikan padanya, tatapan yang masih sama yang di berikan orang itu pada nya seperti dulu.

Sebuah tarikan dan hembusan nafas menjadi awal mula sebelum dimulai nya percakapan di antara ke dua nya "selamat atas pernikahan mu, semoga langgeng terus sampai kakek nenek dan sampai maut memisahkan kita" ucap Mashi ketikan tangan mereka berdua saling berjabat

"Terimakasih banyak" balas nya, kemudian dia menarik tangan Mashi dan mendekatkan wajah mereka. Cipika-cipiki di berikan orang itu pada Mashi, namun sebelum itu selesai. Orang itu sempat mengucapkan sepatah kata yang mampu membuat badan Mashi menjadi tegang dan kaku "akhirnya, kita bertemu lagi babe. Aku merindukanmu" bisik nya di telinga Mashi lalu pergi meninggalkan Mashi menyusul anggota keluarga nya yang sudah berada di sebuah meja khusus tersedia untuk mereka.

Mashi masih terdiam mencerna ucapan itu. Ucapan yang mampu memporak-porandakan susunan hati yang sudah susah payah dia tata kembali.

"Tidak, jangan lemah Mashi" ucap Mashi memperingati dirinya sendiri

Istri Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang