16.🤵👰

952 120 4
                                    

Hari ini mereka akan memulai kegiatan mereka kembali seperti biasa, Yoshi dan Haruto pergi ke kantor. Sesuai dengan ucapan sang ibu, hari ini Haruto resmi akan bekerja di kantor pusat bersama Yoshi.

"Mashi, kamu bekerja hari ini?" Tanya Junkyu

"Iya, aku ada pasien hari ini. Jadi aku harus bekerja" ucap Mashi, Junkyu yang mendengar itu menghembuskan nafasnya lesu

"Mau aku antar kak?" Tawar Haruto pada Mashi

Mashi yang hendak kembali menyuapkan makanan nya terhenti. Yoshi dan Junkyu ikut heran dengan pertanyaan Haruto.

"Maksud ku, kantor dan rumah sakit tepat kak Mashi bekerja kan searah. Siapa tau kak Mashi mau ikut pergi bersamaku" ucap Haruto menjelaskan maksud nya yang terselubung

Sebenarnya Haruto menawarkan tumpangan supaya bisa berduaan dengan Mashi.

Alis Yoshi menukik, tidak suka dengan ucapan adiknya barusan. Apakah Haruto melupakan dirinya yang juga satu kantor?

"Jika kau lupa, aku juga satu arah dan kita satu kantor" ucap Yoshi menatap wajah Haruto lekat

Haruto pun tersadar dengan ucapan nya tadi. Dia melupakan fakta barusan yang dikatakan kakaknya. Situasi mulai tidak nyaman bagi Mashi, rasanya Mashi ingin segera pergi dari sana. Dia sudah tidak selera hanya untuk sekedar menyendokkan nasi itu ke dalam mulutnya.

"Tidak, Mashi akan pergi bersamaku. Lagian aku juga ingin berkunjung ke rumah sakit punya keluarga kita" ucap asahi uang baru saja datang ke ruang makan, dia mengedipkan sebelah mata nya pada Mashi

Dengan santai nya kini Asahi mulai menikmati makanan nya. Untung saja Mashi dengan cepat mengerti kode mata Asahi barusan.

"Oh, iya aku lupa bilang sama kakak. Kalo aku hari ini ada rencana pergi berdua sama Asahi. Boleh kan kak?" Tanya Mashi memohon pada Yoshi

Dengan cepat Yoshi mengiyakan permintaan Mashi "iya sudah, tapi ingat jika terjadi sesuatu. Kalian berdua cepat hubungi aku" titah Yoshi pada kedua nya

"Terimakasih kak"

"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu" ucap Asahi lalu menarik tangan Mashi untuk pergi dari sana

Sepeninggal mereka berdua suasana di ruang makan menjadi hening. Tidak ada percakapan yang terjadi diantara mereka. Junkyu yang memang tidak terbiasa dengan keadaan seperti ini akhirnya membuka suara "ruto, kalo Mashi dan Asahi pergi, aku sama siapa di sini?"

Haruto yang hendak bergegas pergi karena sudah menyelesaikan makanan nya kini mengalihkan atensi nya pada sang istri "terus kamu mau ikut aku ke kantor bekerja?" Tanya Haruto

Junkyu menggeleng dengan cepat, Haruto pun memberikan sebuah black card pada junkyu "pergi lah berbelanja, lakukan apapun yang membuatmu senang. Hari ini adalah hari pertamaku berkerja, pasti akan sibuk dan jangan menungguku" ucap Haruto lalu pergi ke ruang tamu menunggu sang Yoshi

Junkyu menunduk menatap black card yang ada di meja, mata nya kini mulai berembun. Bukan ini yang dia harapkan. Kenapa Haruto berubah?

Diam-diam Yoshi menatap sedih pada Junkyu atas perlakuan adiknya "jika kau ingin ikut kami ke kantor, tidak apa" ucap Yoshi membuat Junkyu tersadar jika sedari tadi kakak ipar nya itu melihat semua perbuatan Haruto padanya

"Tidak kak, aku di rumah saja. Badanku masih lelah, aku ingin beristirahat saja", tolak Junkyu tidak enak hati

Yoshi mengangguk kan kepalanya "kalau begitu kami pergi" ucap Yoshi lalu pergi dari sana untuk menemui adiknya yang sudah menunggu nya

Kini hanya tinggal Junkyu sendiri di rumah yang begitu besar itu. Dia menghembuskan nafasnya sedih, pundak nya pun ikut merosot. Baru sehari dia pindah ke sini, namun dia sudah hampir menangis dengan sikap Haruto.

Istri Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang