˚˚prolog˚˚

92 12 9
                                    


Haii, selamat datang, kawan. 🌺
Kalian apa kabar hari ini?
Semoga baik-baik aja, ya, biar bisa pantau 'Rest in Love' sampai akhir.

~~

"Perlu dikasih pelajaran," ucap Karin.

Sementara Ellena, ia diam tapi dari raut wajahnya, ia merencanakan sesuatu yang buruk. Entah apa yang sedang direncanakannya.

Ketika Ameyra memasuki kelas, ia sudah mendapatkan tatapan tajam dari Ellena. Tak lama setelah itu, Karin mendorongnya dan mengeluarkan umpatan-umpatan toxic dari mulutnya. Ketika ia hendak melayangkan tamparan untuk Ameyra, tangannya dicengkal oleh Viola.

"Vi? Lo nyegah gue? Hah?"

Tanpa menjawab, Viola melepaskan tangan Karin dengan keras.

"Awhh, Vi? Mau lo apaan, sih?"

Sejak tadi, Ellen hanya diam saja melihat kelakuan teman-temannya. Jalan pikirannya memang berbeda untuk saat ini.

ʚɞ

"Hai, Vi."

Viola hanya menoleh tanpa mengucapkan apa-apa.

"Besok free nggak?" tanya Ellena.

"Hm."

"Ikut gua, yok."

"Ke mana?"

"Ke mana pun. Gua mau ngajak Karin juga. Gua ada rencana."

Entah kenapa Viola tiba-tiba mempunyai firasat buruk.
"Ameyra?"

Mata Ellena langsung berbinar ketika mendengar sepupunya mengucapkan nama itu.
"Widih, keren banget sepupu gua, belum juga gua cerita, dia udah bisa nebak rencana gua buat siapa. I'm so proud of you."

"Ngerencanain apa?"

"Gini."
Ellena menceritakan rencana itu se-detail mungkin. Tapi, ekspresi wajah Viola langsung berubah saat itu juga. Ia berdiri menatap Ellena tajam.
"Keterlaluan. Cukup Ellena! Ini udah keterlaluan banget. Tolong, tolong batalkan rencana keji kamu itu," bentak Viola.

"Vi-"

"Udah, gua udah muak sama lo, gua muak tinggal di sini, gua muak sekolah di sana, gua muak sama semuanya. Gua capek, El."

Setelah Viola mengucapkan itu semua, ia mengemasi barang-barang pribadinya.

"Viola."

"Cukup, gua pergi."

ʚɞ

Ellena menceritakan rencana liciknya untuk Ameyra kepada Karin. Mata Karin terbelalak ketika Ellena menyelesaikan ceritanya.

"Lo serius, El? Apa nggak terlalu licik?"

"Kenapa? Lo takut? Lo mau berkhianat dan pergi juga kayak Viola, iya? Yaudah pergi sana."

"Eeh! Engga-engga, gua orangnya ga gitu. Kalo gua pergi bisa-bisa hidup gua nggak tenang. Udah nggak punya temen, diterror lagi ama lo."

Ellena tersenyum licik. "Jadi gimana? Deal?"

Cukup lama Karin diam. Namun ia mengucapkan satu kata yang mengakhiri pembicaraan mereka pada hari itu
"Deal."

ʚɞ

"PUAS KAMU MEMBUAT SAYA SEBAGAI BUNDA KAMU MALU, AMEYRA? PUAS KAMU? APAKAH SELAMA INI BUNDA PERNAH MENGAJARKAN KAMU SEPERTI ITU? APA PERNAH? APA YANG ADA DALAM PIKIRANMU AMEYRA?"

~~

Prolog singkat, tapi semoga bisa menggambarkan, ya❁

~see you next part~

Rest In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang